Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Jangan Panik! Indonesia ‘High Alert’ Omicron bila …

Luhut mengatakan pemerintah akan memantau secara ketat perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron, dan segera mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akan masuk kondisi siaga utama atau high alert saat tingkat keterisian rumah sakit mencapai 20-30 persen.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memantau secara ketat perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron, dan segera mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.

"Perawatan di rumah sakit akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert atau siaga utama ketika BOR (bed occupancy ratio/tingkat keterisian tempat tidur) mendekati 20-30 persen di rumah sakit," kata Luhut dalam keterangan pers melalui tayangan video yang diterima di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Koordinator PPKM Jawa Bali itu mengungkapkan, pada Selasa (11/1/2022), jumlah kasus Omicron mencapai 802 kasus, sebagian besar masih disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari 537 kasus di Jakarta, 435 kasus di antaranya berasal dari PPLN.

"Oleh karenanya, untuk kesekian kalinya, kami sekali mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian dulu ke luar negeri dalam 2-3 minggu ke depan, untuk menjaga penularan dari luar negeri," tegasnya.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengemukakan, saat ini Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.

Indonesia, lanjutnya, bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama.

"Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujarnya.

Luhut menegaskan kondisi Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron.

Kesiapan itu didukung oleh tingkat vaksinasi yang sudah lebih tinggi, kapasitas pengetesan dan pelacakan yang jauh lebih tinggi, hingga sistem kesehatan yang jauh lebih siap baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat.

Dia kembali mengingatkan semua pihak tetap harus disiplin terhadap protokol kesehatan, dan meminta semua pihak kompak dan tidak saling menyalahkan.

"Saya berharap kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan. Karena ini memang sudah tidak bisa dihindari. Tapi kita bisa memitigasi hingga dalam keadaan terkendali atau dampak yang minimal," katanya

Luhut meminta masyarakat tidak panic, meski kasus kemungkinan akan meningkat, semua pihak tetap harus waspada dan bekerja sama untuk tetap disiplin.

"Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama varian Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper