Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut para petinggi di BUMN banyak yang tidak berani mengambil keputusan dan enggan untuk melakukan terobosan karena khawatir terhadap dampaknya.
Dahlan mengaku sempat 14 kali diancam jadi tersangka dan menerima vonis lebih dari 3 kali. Menurutnya, hal inilah yang membuat banyak pejabat di perusahaan pelat merah sulit berkembang.
“Saya kira itulah yang membuat banyak Direktur BUMN atau Direktur Utama BUMN untuk tidak berani mengambil keputusan yang bisa dikatakan terobosan karena mereka bilang akan bilang seperti Pak Dahlan, artinya kena perkara,” kata Dahlan saat bincang-bincang bersama Akbar Faizal yang disiarkan di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada Kamis (6/1/2022).
Dahlan merasa sangat yakin perkara yang menimpanya bukan terkait terobosan. Dia menyebutnya sebagai balas dendam.
Dahlan kemudian menceritakan saat pertama diminta menjadi Dirut PLN oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia memilih anak buah yang merupakan mantan aktivis dan pegiat antikorupsi.
“Sehingga bayangan saya ketika mereka jadi direksi nanti, mereka ingat apa yang dulu dia demokan sehingga jangan sampai itu dia lakukan ketika dia lakukan saat menjadi pejabat,” ujarnya.
Dahlan juga melakukan terobosan dengan bersih-bersih di tubuh PLN. Namun, belakangan, dia mengaku sadar bahwa banyak orang yang bersih tapi untuk dirinya sendiri agar selamat dari kasus. Dia mengungkapkan membersihkan itu sangat berisiko, karena ada orang yang dirugikan.
Sebetulnya, Dahlan sudah diingatkan jangan terlalu semangat karena orang yang kehilangan rezeki tersebut bisa melakukan apa saja. Namun, dia tidak mengindahkan.
“Bagi teman-teman yang sudah lama di BUMN tahu jalan pikiran seperti itu sehingga memilih hati-hati dibanding melakukan sesuatu,” paparnya.