Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 6-11 Desember 2021 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dengan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa 54,8 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap program tersebut, sedangkan 41,7 persen lainnya setuju.
“Bahkan dikasih booster pun, masyarakat banyak yang tidak setuju dibandingkan yang setuju,” katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (9/1/2022).
Lebih lanjut, terkait vaksinasi bagi anak-anak usia 3-12 tahun, sebanyk 63,2 persen responden menyatakan tidak setuju dan 34,2 persen setuju.
Burhanuddin mengatakan bahwa hasil survei terkait vaksinasi bagi anak-anak tersebut harus menjadi perhatian pemerintah dan harus segera diatas.
Menurutnya, permasalahan tersebut menjadi sangat penting dalam upaya pengendalian pandemi selain isu teknis seperti ketersediaan vaksin dan yang lainnya.
“Kalau masyarakatnya tidak setuju, repot. Dan ini yang menyebabkan isu terkait dengan beberapa vaksin yang tidak segera terdistribusi dan itu potensial expired,” kata Burhanuddin.
Adapun, vaksin bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024, dilakukan terhadap 2020 responden dengan jumlah sampel basis 1.020 responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi dan dilakukan penambahan 800 responden dari Jawa Timur.
Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.