Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Tolak Vaksinasi Booster dan Vaksin untuk Anak

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan mayoritas masyarakat yang mengikuti survei menolak vaksinasi booster dan vaksin untuk anak-anak.
Aprianus Doni Tolok
Aprianus Doni Tolok - Bisnis.com 09 Januari 2022  |  13:47 WIB
Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Tolak Vaksinasi Booster dan Vaksin untuk Anak
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi - Antara/Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 6-11 Desember 2021 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dengan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa 54,8 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap program tersebut, sedangkan 41,7 persen lainnya setuju.

“Bahkan dikasih booster pun, masyarakat banyak yang tidak setuju dibandingkan yang setuju,” katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (9/1/2022).

Lebih lanjut, terkait vaksinasi bagi anak-anak usia 3-12 tahun, sebanyk 63,2 persen responden menyatakan tidak setuju dan 34,2 persen setuju.

Burhanuddin mengatakan bahwa hasil survei terkait vaksinasi bagi anak-anak tersebut harus menjadi perhatian pemerintah dan harus segera diatas.

Menurutnya, permasalahan tersebut menjadi sangat penting dalam upaya pengendalian pandemi selain isu teknis seperti ketersediaan vaksin dan yang lainnya.

“Kalau masyarakatnya tidak setuju, repot. Dan ini yang menyebabkan isu terkait dengan beberapa vaksin yang tidak segera terdistribusi dan itu potensial expired,” kata Burhanuddin.

Adapun, vaksin bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024, dilakukan terhadap 2020 responden dengan jumlah sampel basis 1.020 responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi dan dilakukan penambahan 800 responden dari Jawa Timur.

Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

survei Vaksin Booster vaksinasi anak
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top