Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Protes Satelit SpaceX Milik Elon Musk Bahayakan Astronotnya

juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dua satelit SpaceX milik Elon Musk mendekati stasiun pada Juli dan Oktober.
Roket SpaceX Starship SN9 meluncur terbang dalam rangkaian uji coba di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (2/2/2021). Starship SN9 berhasil terbang setinggi 10 km dan melakukan sejumlah manuver sebelum akhirnya meledak saat gagal mengurangi lajunya saat pendaratan./Antara-Reuters
Roket SpaceX Starship SN9 meluncur terbang dalam rangkaian uji coba di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (2/2/2021). Starship SN9 berhasil terbang setinggi 10 km dan melakukan sejumlah manuver sebelum akhirnya meledak saat gagal mengurangi lajunya saat pendaratan./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Beijing mengajukan komplain kepada PBB terkait dengan dua satelit yang diduga milik SpaceX mendekati stasiun luar angkasanya, menandakan eskalasi ketegangan pada bidang antariksa AS-China.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (28/12/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dua satelit dari perusahaan AS yang didirikan oleh Elon Musk mendekati stasiun pada Juli dan Oktober, memaksa astronot yang bertugas di pesawat untuk mengambil tindakan menghindar.

Pemerintah China telah menyampaikan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres terkait insiden yang terjadi pada 3 Desember, kata Zhao. Dia menambahkan, AS tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Luar Angkasa.

"Amerika Serikat yang menyerukan soal konsep tanggung jawab di luar angkasa, justru praktiknya mengabaikan kewajibannya berdasarkan perjanjian,” kata Zhao, seraya mengatakan bahwa insiden tersebut membahayakan para taikonaut, nama Cina untuk astronot.

Persaingan antariksa antara AS dan China semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal bulan ini, pejabat ilmuwan China mengatakan negaranya dapat mengirim astronot ke bulan untuk pertama kalinya pada 2030.

Hal itu diungkapkan hanya beberapa pekan setelah pejabat administrasi Joe Biden menetapkan tenggat waktu yang hampir sama, membuat kedua negara dengan dana misi luar angkasa terbesar berlomba.

SpaceX memiliki lebih dari 1.600 satelit Starlink di orbit. Musk yang juga CEO Tesla Inc., telah menerima konsesi kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bantuan pemerintah yang luas dalam membangun pabrik di Shanghai.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait komplain dari Beijing.

Sementara itu, China telah meluncurkan pesawat luar angkasa Shenzhou-13 pada 16 Oktober yang dioperasikan oleh tiga astronot dalam misi enam bulan ke stasiun luar angkasa Tianhe, menurut Kantor Berita Xinhua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper