Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ungkap Alasan BBM Jenis Premium Dihapus pada 2022

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin angkat bicara mengenai penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium pada 2022.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin angkat bicara mengenai penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium pada 2022.

Menurutnya, alasan bensin beroktan 88 ini akhirnya dihilangkan dari peredaran sejalan dengan rencana Indonesia menuju energi hijau, sebagaimana peta jalan (road map) yang sudah disusun oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Itu pertama dalam rangka energi hijau ya. Ini juga, dan yang kedua tentu juga ada aspek lain efisiensi, tetapi yg nomor satu itu [menuju energi hijau]. Oleh karena itu kita akan mulai 2022 ini dan secara rinci akan segera dilakukan," kata Wapres kepada wartawan, Selasa (28/12/2022).

Untuk diketahui, penghapusan BBM Premium ini memang sudah sejak lama didengungkan. Namun, rencana itu tidak kunjung terealisasi dan Premium masih ada hingga saat ini meski hanya di beberapa daerah.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan alasan penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Premium (RON 88) pada 2022 mendatang dan juga bensin Pertalite (RON 90).

Nicke mengatakan, rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan sejumlah pertimbangan, di mana agenda tersebut sesuai dengan ketentuan yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.

"Ketentuan dari Ibu Menteri KLHK 2017, ini untuk mengurangi karbon emisi maka direkomendasikan BBM yang dijual minimum RON 91," ujarnya.

Menurutnya, kini kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan makin tinggi. Terlihat dari penyerapan bensin Premium oleh masyarakat yang semakin menurun dan emisi karbon yang bisa semakin ditekan.

"Kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan ini meningkat. Selama Juni 2020 sampai dengan hari ini karbon emisi yang berhasil kita turunkan adalah 12 juta ton CO2 ekuivalen," tuturnya.

Dia melanjutkan, untuk tahapan berikutnya, perseroan tidak akan serta merta menghapus Pertalite. Namun, perseroan akan melanjutkan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan lebih baik untuk mesin.

"Pertalite masih ada di pasar tapi kami mendorong untuk menggunakan yang lebih baik atau Pertamax agar kita bisa berkontribusi terhadap penurunan karbon emisi," ungkap Nicke.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper