Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali meski kasus varian Omicron terus bertambah.
Luhut mengatakan pengendalian kasus Covid-19 turut berdampak pada pemulihan ekonomi yang cepat hingga di pengujung tahun.
"Berkat kerja sama kita semua, kita masih mampu kendalikan Covid pada tingkat yang rendah. Hasilnya, masyarakat bisa beraktivitas lebih banyak pada pengujung tahun ini, dan ekonomi pulih dengan cepat," kata Luhut dalam keterangan pers, dikutip lewat Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini pun mengatakan demi menjaga kasus Covid-19 agar tetap terkendali, masyarakat diharap turut serta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Dia berharap, Indonesia tidak lagi dihadapkan dengan gelombang baru Covid-19 seperti sebelumnya.
"Saya mengajak masyarakat untuk tetap menjaga agar kasus tetap rendah agar tidak terjadi gelombang baru, disiplin protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, dia meminta kegiatan testing Covid-19 dan pelacakan (tracing) agar kian digencarkan, sebab mulai banyak daerah yang malas melakukan testing dan tracing kasus Covid-19 karena menganggap sudah tidak ada lagi penularan Covid-19 di daerah-daerah tersebut.
Adapun, di sisi lain, pemerintah tengah mewaspadai penyebaran kasus varian Omicron yang lebih cepat transmisinya ketimbang varian Covid-19 sebelumnya.
"Beberapa hari terakhir ada penurunan [testing dan tracing] karena di beberapa tempat sudah nol kasus, sehingga malas testing dan tracing," ujarnya.
Dia mengimbau agar testing dan tracing semakin digencarkan lantaran banyak kasus orang yang tertular varian Omicron termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Luhut melanjutkan, penguatan testing dan tracing diperlukan untuk mengidentifikasi penyebaran kasus secara lebih cepat. Penyebabnya, agar pemerintah bisa melakukan langkah lanjutan yang lebih sigap.
Salah satunya dengan melakukan lockdown di level mikro seperti yang diterapkan di Wisma Atlet saat kasus varian Omicron pertama diumumkan sepekan yang lalu.
"Testing dan tracing membantu kita mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat dan mengisolasi penyebaran kasus tidak meluas. Melalui testing dan tracing yang kuat bisa dilakukan langkah lockdown di level mikro, seperti di Wisma Atlet, dapat diimplementasikan seandainya terjadi transmisi lokal varian Omircon yang sudah terdeteksi," jelasnya.
Dia pun mengumumkan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia tercatat ada sebanyak 46 orang. Mayoritas pasien yang tertular Omicron merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Hingga saat ini, per kemarin (Minggu) kasus Omicron telah mencapai 46 kasus dan hampir seluruhnya pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara," ujar Luhut.
Untuk diketahui, Indonesia melaporkan 46 kasus Covid-19 varian Omicron per Minggu (26/12). Sebagian besar pasien tersebut adalah warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri.
Sebanyak 25 pasien adalah warga negara Indonesia yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, dan Turki. Adapun, terdapat satu pasien WNA asal Nigeria dan satu pegawai kebersihan RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua