Bisnis.com, SOLO - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengaku khawatir dengan menguatnya politik identitas yang diusung sejumlah kelompok tertentu.
Menurutnya, jika hal itu dibiarkan bisa mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
"Sekarang kita harus lihat, seperti Habib Rizieq, FPI dan lain sebagainya, sebenarnya apa yang dicari itu. Soal politik, politik apa?" terangnya dalam sebuah dialog yang diunggah oleh akun TikTok @myozhyme.
"Intinya begini yang ingin kita tawarkan, kita boleh berbeda apapunlah, dalam hal apapun boleh berbeda, soal jenggot, soal celana cingkrang, soal ini. Silakan berbeda, asal satu hal, tidak boleh mengganggu NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika itu saja," jelasnya.
Gus Yahya sapaan akrabnya itu menegaskan, jika platform kebangsaan tersebut sudah disepakati bersama seharusnya dinamika politik yang dimunculkan bukanlah politik identitas lagi ke depannya.
Baca Juga
"Dan dalam politik sekali lagi harus lebih rasional, jangan menjadikan identitas sebagai senjata politik karena itu berbahaya sekali," jelasnya.
"Rasional saja, kalau emang rubutan duit, bilang aja rebutan duit, jangan ngomong siapa beriman siapa tidak beriman," tandasnya.
Menanggapi pernyataan Gus Yahya itu, politikus Budiman Sudjatmiko angkat bicara.
Menurutnya, jika gagasan menangkal politik identitas yang diusung oleh Gus Yahya bisa sukses, tentu akan sangat baik dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jika Gus Yahya Staquf sukses melakukan transformasi ini, NYARIS SEPARUH persoalan masa lalu Indonesia bakal selesai. Tinggal menghadapi tantangan2 baru (yg ini gak banyak contohnya dari masa lalu..bener2 harus cermat)," cuitnya di akun Twitter.