Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Varian Omicron Menggila, Warga AS Gagal Nikmati Liburan Natal

Akihat gelombang terbaru Covid-19 warga AS terpaksa menghabiskan musim liburan dalam isolasi yang menyakitkan.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 23 Desember 2021  |  06:35 WIB
Varian Omicron Menggila, Warga AS Gagal Nikmati Liburan Natal
Ilustrasi perayaan Natal - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Untuk kedua kalinya sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) membatalkan rencana perjalanan dan liburan Natal mereka akibat lonjakan infeksi Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron.

Carmen Rivera dan tunangannya Jasmine Maisonet,  misalnya, membuat keputusan menyakitkan untuk membatalkan penerbangan mereka.

Seharusnya mereka mengunjungi keluarga di Florida dan Puerto Rico, tapi Maisonet terpapar dari rekan kerja yang terinfeksi dan dinyatakan positif Covid-19.

Anggota Dewan Kota yang baru terpilih di Renton, Washington itu belum pernah mengunjungi keluarganya di Puerto Rico sejak awal pandemi. Akihat gelombang terbaru Covid-19 yang menginfeksi, bahkan mereka yang telah divaksinasi dan ditambah booster seperti  Maisonet dan Rivera terpaksa menghabiskan musim liburan dalam isolasi yang menyakitkan.

"Kami pikir kami aman tadinya, kami mencuci tangan, membersihkan diri, divaksinasi sehingga merasa aman," kata Rivera seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (23/12/2021).

Peningkatan cepat infeksi Omicron, yang pertama kali terdeteksi bulan lalu dan sekarang terhitung 73 persen dari kasus AS, telah menimbulkan kekhawatiran baru seputar perjalanan liburan. Banyak orang Amerika Serikat berbondong-bondong ke tempat pengujian Covid-19 atau berebut untuk mendapatkan tes di rumah minggu ini untuk memastikan hasil tes negatif sebelum menuju ke rumah kerabat.

Dalam tujuh hari terakhir, jumlah rata-rata kasus AS telah meningkat 26 persen dan kasus naik 83 persen sejak awal bulan, menurut penghitungan Reuters.

Akan tetapi Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, mengatakan kepada NBC bahwa ancaman virus tersebut tidak sebesar tahun lalu. Alasannya karena sudah ada kemajuan dalam vaksinasi dan pemahaman ilmiah tentang virus tersebut.

"Kami berada di tempat yang sangat berbeda dari tahun lalu. Kami memiliki vaksin, kami memiliki booster dan kami memiliki semua ilmu pengetahuan yang menunjukkan bahwa pencegahan seharusnya bisa dilakukan," katanya.

Presiden Joe Biden kemarin mengulangi janji pemerintahannya untuk membantu negara bagian AS dalam memerangi gelombang kasus setelah menguraikan langkah-langkah spesifik pada hari Selasa. 

Langkah itu seperti menyediakan logistik  dan memobilisasi 1.000 tentara untuk membantu perawatan kesehatan. Dalam sambutannya, dia mengatakan orang yang sudah divaksinasi tetap harus mengikuti tindakan pencegahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

amerika serikat Covid-19 omicron
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top