Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

WHO: Pandemi Covid-19 Harus Berakhir pada 2022

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pada 2022 harus menjadi tahun terakhir pandemi Covid-19 meresahkan dunia.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 23 Desember 2021  |  16:52 WIB
WHO: Pandemi Covid-19 Harus Berakhir pada 2022
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). - Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tahun 2022 harus menjadi tahun terakhir pandemi Covid-19 yang menimbulkan meresahkan dunia.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menaksir pandemi Covid-19 akan segera usai pada 2022 lantaran jumlah dosis vaksin Covid-19 yang terus meningkat terdistribusi dengan baik ke seluruh penjuru dunia.

"2022 harus menjadi akhir dari pandemi Covid-19. Namun, [tahun tersebut] juga menjadi awal dari era yang lain, yaitu era solidaritas," kata Tedros dalam jumpa pers rutin, Rabu (22/12/2021).

Tedros menjelaskan, sejauh ini jumlah dosis vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan ke seluruh dunia sudah cukup mencapai target vaksinasi 40 persen populasi di setiap negara.

Penyebabnya, mekanisme kerja sama pengadaan vaksin COVAX Facility juga telah mengirimkan 800 juta lebih vaksin ke negara-negara yang masih memiliki tingkat vaksinasi rendah.

Dia pun memprediksi, pasokan dosis vaksin Covid-19 seharusnya cukup untuk memvaksinasi seluruh populasi orang dewasa di dunia dan memberikan booster vaksin kepada populasi berisiko tinggi pada kuartal I/2022.

"Jadi saya menyuarakan sekali lagi kepada negara dan produsen vaksin untuk memprioritaskan dosis vaksin untuk COVAX dan bekerja sama untuk membantu negara yang masih tertinggal dalam hal vaksinasi," ujarnya.

Menurutnya, sekitar 20 persen dari seluruh dosis yang didistribusikan setiap hari saat ini justru diberikan untuk dosis ketiga atau dosis tambahan (booster) sehingga hal itu justru cenderung membuat pandemi makin lama berakhir lantaran masih banyak negara yang belum bisa memberikan dua dosis pertama vaksin Covid-19 untuk warganya sesuai target WHO.

"Penting untuk diingat bahwa sebagian besar rawat inap dan kematian Covid-19 terjadi pada orang yang tidak divaksinasi, bukan orang yang tidak menerima booster vaskin," tuturnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa vaksin yang ada saat ini tetap efektif melawan varian Delta dan varian Omicron.

“Prioritas global harus mendukung semua negara untuk mencapai target vaksinasi 40 persen secepat mungkin, dan target 70 persen vaksinasi pada pertengahan tahun depan," ungkap Tedros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

who Virus Corona Covid-19 pandemi corona
Editor : Fitri Sartina Dewi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top