Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa sejak 2014 hingga saat ini pemerintah sudah menyalurkan dana desa mencapai Rp400,1 triliun.
Menurutnya, dana tersebut merupakan komitmen negara dalam membangun Indonesia, bukan sekadar proyek-proyek infrastruktrur berskala nasional besar tetapi juga pembangunan di tingkat perdesaan.
“Sejak 2014 pemerintah dan kita semuanya telah berkomitmen untuk membangun negara kita Indonesia, membangun dari pinggiran, membangun dari perbatasan. Membangun dari desa bukan Jawasentris tapi Indonesia-sentris,” katanya dalam acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum dan Peresmian Rakornas BUM Desa, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (20/12/2021).
Kepala Negara juga memerinci Dana Desa yang sudah disalurkan pemerintah tersebut yakni pada 2015 senilai Rp20,8 triliun, lalu 2016 sebesar Rp46,7 triliun, 2017 Rp59,8 triliun, 2018 58,9 triliun, 2019 Rp69,8 triliun, dan 2020 Rp71,1 triliun, dan terakhir 2021 Rp72 triliun.
Selain itu, Jokowi juga menyebut APBD Desa juga meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.
“Kalau kita lihat APBD Desa juga meningkatnya drastis sekali. Pada 2014 ini rata-rata Rp329 juta. 2015 naik menjadi Rp701 juta, lalu 2021 Rp1,6 miliar,” katanya.
Baca Juga
Melihat kenaikan anggaran tersebut, Presiden mengingatkan para aparat perdesaan untuk berhati-hati dalam memanfaatkannya.
Lebih lanjut, Jokowi mengapresiasi penggunaan dana desa yang tepat sasaran sehingga sejumlah peningkatan infrastruktur juga kini sudah terlihat.
“Jalan desa misalnya sudah terbangun 227.000 kilometer. Embung yang kecil 4.500 unit, irigasi 71.000 unit, jembatan 1,3 juta meter, pasar desa ada 10.300 unit, BUM Desa [Badan Usaha Milik Desa] saat ini telah mencapai 57.200 unit, air bersih 1,2 juta kilometer, posyandu 38.000 unit, polindes 12.000 unit, drainase 38 juta kilometer, ini terbangun semuanya,” ungkapnya.
Menurutnya, kenaikan paling drastis adalah BUM Desa yakni mencapai 606 persen jika dibandingkan pada 2014 yang hanya mencapai 8.100 unit.
Meski demikian, Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak terpaku pada jumlah tetapi kualitas dan aktivitas yang ada di dalam BUM Desa harus bermanfaat bagi warga desa.