Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil Ketua DPR Desak MUI Awasi Tempat Pendidikan Mengatasnamakan Pesantren

DPR mendesak MUI melakukan pengawasan terhadap tempat pendidikan yang mengatasnamakan pesantren di Indonesia.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)./Antara
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - DPR mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengawasi tempat pendidikan mengatasnamakan pesantren di Indonesia.

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa belakangan ini banyak tempat pendidikan yang mengatasnamakan pesantren di Indonesia, namun tradisi dan budayanya berbeda dengan pesantren aslinya.

Dia mendesak agar MUI segera mengawasi semua tempat pendidikan yang kini mengatasnamakan pesantren agar peristiwa tindak pidana asusila yang membuat nama pesantren semakin buruk, tidak terulang di kemudian hari.

"Saya juga sudah minta ke MUI untuk bergerak cepat melakukan pengawasan ketat terhadap pesantren-pesantren yang mengatasnamakan pesantren tetapi dengan model dan gaya kerja sama sekali bukan budaya pesantren," tuturnya di Gedung DPR, Rabu (15/12/2021).

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu juga mengakui bahwa nafsu seorang guru bisa datang kapanpun dan dimana pun, maka dari itu Cak Imin menyebut ada tiga hal yang harus dilakukan.

"Pertama, kewarasan dan kedewasaan masyarakat, kontrol masyarakat dan ketiga perlindungan yang kuat negara saya setuju itu Undang-Undang PKS harus segera dibuat," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper