Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ada kenaikan signifikan jumlah kasus terkonfirmasi akibat varian Covid-19 jenis Omicron di seluruh dunia pada pekan ini.
“Dibandingkan minggu lalu, ada kenaikan dari 941 kasus menjadi 7.900 kasus dan terbanyak sekarang bukan di Afrika Selatan, tetapi di Inggris dan Denmark atau naik sekitar 5.000 dalam seminggu dalam 1 minggu dua negara tersebut,” katanya dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021).
Menkes juga menyampaikan, bahwa jumlah negara yang terpapar Omicron juga naik dari 45 negara pada pekan lalu menjadi 72 negara pada pekan ini.
Namun, jika dibandingkan dengan data yang disajikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Desease Prevention and Control/ECDC), jumlah kenaikan kasus positif akibat Omicron per 12 Desember 2021 hanya mencapai 766 kasus dengan Denmark sebagai penyumbang terbanyak yakni 195 kasus.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, varian Omicron yang dikabarkan memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya ini tercatat belum masuk ke Indonesia hingga saat ini.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga
“Sampai dengan hari ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kemenkes dari hasil genome sequencing yang terus dilakukan tidak ditemukan adanya temuan kasus varian Omicron di Indonesia,” ujarnya
Luhut menambahkan, pemerintah terus berupaya mencegah Omicron masuk ke wilayah Tanah Air, salah satunya dengan melakukan evaluasi proses karantina pelaku perjalanan luar negeri, guna memastikan pelaksanaan karantina dilakukan secara disiplin.
“Salah satu kebijakan yang akan dilakukan adalah mengubah status Peduli Lindungi pelaku perjalanan luar negeri menjadi hitam selama periode karantina,” katanya.