Bisnis.com, JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menilai vaksin yang ada saat ini seharusnya bisa melindungi orang yang tertular varian Omicron dari kasus yang parah.
Sebelumnya, hasil tes lab pertama dari varian Omicron yang pertama kali menyebar di Afrika Selatan menunjukkan bahwa sebagian virus dapat menghindari vaksin Pfizer.
Para peneliti mengatakan ada "penurunan yang sangat besar" dalam seberapa baik antibodi vaksin Pfizer untuk menetralkan strain baru tersebut.
Salah satu Pejabat WHO Mike Ryan mengatakan tidak ada tanda Omicron dapat menghindari vaksin Covid-19 yang sudah ada daripada varian lainnya.
"Kami memiliki vaksin yang sangat efektif yang telah terbukti efektif melawan semua varian sejauh ini, baik dalam hal penyakit parah dan rawat inap. Tidak ada alasan untuk berharap bahwa itu tidak akan terjadi" ujar Mike Ryan seperti dilansir dari BBC, Rabu (8/12/2021).
Dia mengatakan data awal menunjukkan Omicron tidak membuat orang lebih sakit daripada Delta ataupun strain virus Corona lainnya.
"Jika ada, arahnya ke gejala yang lebih ringan," imbuhnya.
Studi baru di Afrika Selatan menemukan vaksin Pfizer-BioNTech dapat menghasilkan hingga 40 kali lebih sedikit antibodi penetral terhadap Omicron daripada melawan jenis virus Corona.
Prof Alex Sigal, ahli virus di Africa Health Research Institute menuturkan adanya kemampuan Omicron untuk lolos dari antibodi vaksin. Penelitian tersebut berdasarkan tes darah yang dilakukan pada 12 orang.
Meski demikian, Prof Sigal mengatakan vaksinasi yang dikombinasikan dengan infeksi sebelumnya masih bisa menetralisir varian tersebut.
"Itu menunjukkan booster [vaksin Covid-19] dapat membawa manfaat yang signifikan," imbuhnya.
Para ilmuwan percaya infeksi sebelumnya, diikuti dengan vaksinasi atau booster, kemungkinan akan meningkatkan tingkat netralisasi dan mungkin akan melindungi orang dari penyakit parah setelah tertular Omicron.
Data lebih lanjut tentang seberapa baik vaksin Pfizer bekerja melawan varian Omicron diharapkan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Saat ini, belum ada data signifikan tentang bagaimana Moderna, Johnson & Johnson dan vaksin lainnya bertahan terhadap varian Omicron.