Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKS Ungkap Penyebab Suburnya Terorisme, Begini Katanya

Koordinasi antar lembaga seperti MPR, BNPT, dan BPIP bukan saja belum terintegrasi, tapi juga belum berkolaborasi satu sama lainnya untuk memerangir terorisme.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Kurang terintegrasinya antara MPR, Badan Negara Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dinilai menjadi salah satu kendala dalam penanggulangan tindak pidana terorisme.

Demikian disimpulkan dalam diskusi bertajuk "Vaksinasi Empat Pilar Lawan Transformasi Kelompok Terorisme" yang dilaksanakan MPR pada hari ini, Senin (6/12.2021). Turut jadi narasumber pada acara itu Anggota MPR Sugiono dari Fraksi Gerindra dan Nasir Djamil dari Fraksi PKS serta pengamat intelijen Ridlwan Habib dari Universitas Indonesia.

Menurut Nasir Djamil sejuah ini sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945,  Bhinneka tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) belum efektif. Salah satu penyebabnya adalah akibat antar lembaga seperti MPR, BNPT, dan BPIP bukan saja belum terintegrasi, tapi juga belum berkolaborasi satu sama lainnya. 

“Saya lihat sosialisasi Empat Pilar itu belum begitu professional, belum terintegrasi misalnya dengan BNPT dan belum terintegrasi dengan BNPT,” ujar politisi daerah pemilihan Aceh tersebut.

Dia mencontohkan antara MPR dan BNPT yang tidak berkoordinasi dalam melakukan deradikalisasi untuk menekan aksi terorisme. Menurutnya, seharusnya ada semacam badan penghubung antara MPR yang salah satu tugasnya melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan BNPT yang berwenang melakukan penangkapan terduga teroris. 

Selain itu, BNPT juga harus punya juru bicara yang mampu menjawab kegelisahan publik terkait aksi terorisme, ujarnya.  

“Dalam beberapa kali rapat di Komisi III DPR, saya sudah mengajak untuk bersama-sama dan membuat program sosialisasi Empat Pilar,” ujarnya.

Sementara itu, Sugiono mengatakan bahwa munculnya aksi terorisme bukan saja akibat kegagalan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui sosialisasi Empat Pilar, tapi juga akibat kemiskinan. Menurutnya, kemiskinan adalah lahan yang subur untuk aksi-aksi terorisme.

“Di situ ada kemiskinan, di situ ada ketidakadilan yang terlalu tinggi antara yang kaya dan yang miskin. Itu merupakan lahan yang subur, di mana idealisme atau cita-cita kelompok-kelompok seperti ini (teroris) bisa tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Karena itu, Sugiono mengatakan bahwa yang paling mendasar adalah bagaimana menghilangkan lahan subur di mana kelompok teroris ataupun pendukung terorisme bisa tumbuh. Artinya, kemiskinan harus dikurangi dan penciptakan lapangan pekerjaan serta perbaikan penghasilan harus dilakukan, ujarnya.

“Jika seseorang sudah sejahtera, anak-anaknya bisa bersekolah dengan baik, kemudian pelayanan kesehatan memadai, buat apa lagi sebenarnya orang-orang cari masalah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper