Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! BNPB Alami Gangguan saat Evakuasi Gunung Semeru Meletus

BNPB mengalami dua gangguan saat evakuasi Gunung Semeru meletus hari ini.
Guguran lava pijar terlihat dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan hingga meluncurkan lava pijar dari Kawah Jonggring Saloko selama lima hari terakhir. ANTARA FOTO/Seno
Guguran lava pijar terlihat dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan hingga meluncurkan lava pijar dari Kawah Jonggring Saloko selama lima hari terakhir. ANTARA FOTO/Seno

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalami dua gangguan saat proses evakuasi usai Gunung Semeru meletus hari ini.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menuturkan tebalnya debu serta putusnya jembatan Gladak Perak akibat guguran awan panas Gunung Semeru kian mempersulit proses evakuasi.

“Di lokasi debunya sangat tebal sekali, sehingga mobil 4x4 tidak bisa menembus lokasi,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers daring, Sabtu (4/12/2021).

Selain itu, kata Suharyanto, jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Lumajang dengan Malang putus. Kondisi ini pun membuat proses evakuasi semakin sulit, sehingga para warga terpaksa dilarikan ke Kabupaten Malang.

Dia menambahkan bahwa pada malam ini, BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang dan Jawa Timur untuk melakukan evakuasi.

“Malam ini bergerak lewat darat dan membawa logistik antara lain selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logistik dasar lainnya,” ujar Suharyanto.

Dia menyatakan bahwa tempat pengungsian berada di Desa Supiturang dan Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menuturkan bahwa satu orang warga Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. Sementara itu, dua orang hilang dan 8 orang penambang di Desa Sumberwuluh terjebak.

Indah mengatakan di Curah Kobokan terdapat 300 kepala keluarga (KK) yang sebagian besar telah mengungsi. Beberapa warga juga berhasil dievakuasi. Namun, terdapat 10 orang belum dievakuasi karena lokasi dipenuhi lumpur setinggi lutut kaki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper