Bisnis.com, JAKARTA - Afrika Selatan dilanda gelombang keempat Covid-19 yang didorong oleh varian Omicron.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan varian Omicron telah menimbulkan kekhawatiran global akan lonjakan infeksi.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika selatan bulan lalu dan telah mendorong pemerintah di seluruh benua untuk memberlakukan pembatasan perjalanan dan mengambil tindakan lain untuk menahannya.
"Kita masih bisa mengatur ini [varian Omicron] dengan cara di mana pemerintah tidak perlu memberlakukan pembatasan serius selama beberapa hari ke depan. Semua harus langkah-langkah keselamatan, termasuk vaksinasi," ujarnya seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (3/12/2021).
Phaahla berharap varian tersebut dapat dikelola tanpa menyebabkan terlalu pasien yang meninggal dunia.
Karena itu, dia mendesak seluruh warga Afrika Selatan untuk mendapatkan vaksinasi penuh.
"Pemerintah ingin dapat mengelola gelombang keempat tanpa pembatasan atau lockdown yang lebih ketat selama Natal," imbuhnya.
Ilmuwan terkemuka dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan Michelle Groome mengatakan negara itu menghadapi kenaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya atau infeksi dalam waktu singkat karena varian Omicron.
"Infeksi juga berpindah dari kelompok usia yang lebih muda ke orang yang lebih tua," katanya.
Menurutnya, tenaga medis sedang menyiapkan perawat untuk pasien dewasa dan anak-anal, termasuk tempat tidur, lantaran terjadi peningkatan penerimaan di antara anak-anak di bawah empat tahun.
Seperti diketahui, varian Omicron telah terdaftar sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menentukan seberapa menular Omicron dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan oleh varian baru tersebut.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua