Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer BioNTech SE Ugur Sahin menuturkan vaksin Covid-19 generasi saat ini mungkin masih akan efektif melindungi masyarakat dari varian omicron.
Sahin mengakui bahwa varian baru yang sangat bermutasi dapat menyebabkan lebih banyak orang yang divaksinasi menjadi terinfeksi. Tetapi jika varian tersebut mampu menghindari antibodi pada orang yang divaksinasi, kemungkinan masih akan ditargetkan oleh sel-sel kekebalan.
"Jangan panik. Rencananya tetap sama: percepat pemberian suntikan booster ketiga,” tegas Sahin, seperti dilansir oleh Bloomberg, Rabu (1/12/2021).
Komentar dari kepala BioNTech, mitra Pfizer Inc. tentang vaksin Covid, menambah semakin banyak pandangan dari pengembang vaksin tentang kemanjuran suntikan mereka terhadap varian baru.
Eksekutif Moderna Inc. sebelumnya mengatakan bahwa banyak mutasi omicron menunjukkan bahwa vaksin baru akan dibutuhkan. Hal ini memicu penurunan di pasar keuangan. Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin dengan AstraZeneca Plc, mengatakan tidak ada bukti bahwa suntikan yang ada tidak akan memberikan perlindungan terhadap jenis baru.
Pada akhirnya, buktinya akan muncul dalam hasil tes laboratorium dalam beberapa minggu dan dalam kinerja percepatan vaksinasi terhadap populasi dunia.
Baca Juga
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga memproyeksikan optimisme hati-hati pada vaksin. Biden mengatakan bahwa tim medisnya percaya bahwa vaksin saat ini akan terus memberikan tingkat perlindungan terhadap penyakit parah, tetapi lebih banyak data akan datang dalam beberapa minggu.
"Vaksin khusus omicron yang diperbarui semoga tidak mungkin dan AS belum percaya bahwa tindakan tambahan akan diperlukan," ujarnya
Regulator obat-obatan Uni Eropa mengatakan bahwa mereka akan menggunakan prosedur yang dipercepat untuk menyetujui versi baru vaksin Covid-19 untuk mengatasi omicron jika yang saat ini terbukti tidak cukup untuk melawannya.