Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Kasus Baru saat Nataru, Indonesia Butuh Penanganan Maksimal

Setidaknya terdapat lima negara termasuk Indonesia yang berhasil menurunkan kasus dengan signifikan dan dapat mempertahankannya dalam jangka waktu lama.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru, masyarakat di Indonesia perlu menyadari bahwa potensi penularan kasus Covid-19 dapat terjadi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyandingkan pencapaian kondisi di Indonesia dengan sejumlah negara lain yang berhasil mengendalikan kasus. Setidaknya terdapat lima negara termasuk Indonesia yang berhasil menurunkan kasus dengan signifikan dan dapat mempertahankannya dalam jangka waktu lama.

"Pencapaian Indonesia dapat dikatakan mampu bersaing dengan negara-negara ini," kata Wiku, dikutip dari laman covid19.co.id, Kamis (26/11/2021).

Sejumlah negara-negara dimaksud antara lain India, Filipina, Iran, Jepang dan Indonesia. Seperti di India, kasus turun hingga 97 persen dari puncak dan bertahan selama 201 hari. Jumlah kasus mingguan kini 69.165 kasus, lebih rendah dibanding jumlah terendah sebelum lonjakan yaitu 78.395 kasus.

Lalu, Filipina berhasil menekan kasus hingga 94,3 persen dari puncak lonjakan dan penurunan bertahan 71 hari. Jumlah kasus mingguan saat ini sebesar 8.342 kasus. Lebih rendah dibanding titik terendah sebelum puncak sebesar 34.284.

Selanjutnya di Iran, penurunan kasus sebesar 87 persen dari puncak yang bertahan selama 100 hari terakhir. Saat ini kasus mingguan 36.367 kasus, lebih rendah dari jumlah terendah sebelum lonjakan yaitu sebesar 55.271 kasus.

Di Jepang, kasus turun 99,5 persen dari puncak kasus dan bertahan selama 157 hari. Penurunan ini berhasil ditekan dengan sangat signifikan, dimana titik kasus mingguan terendah sebelum lonjakan adalah 9.986 kasus, sedangkan saat ini hanya sebesar 890.

Sementara pencapaian Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara ini. Indonesia menurunkan kasus hingga 99,3 persen dari puncak lonjakan, mirip dengan Jepang. Pencapaian ini diklaim berhasil dipertahankan selama 130 hari, lebih lama dari Iran dan Filipina. Jumlah kasus Indonesia ini jauh lebih sedikit jika disandingkan dengan jumlah penduduk. 

Bahkan dimana Iran dan Filipina yang penduduknya lebih sedikit dari Indonesia, masih memiliki jumlah kasus yang lebih besar. "Saat ini kasus mingguan di Indonesia adalah sebesar 2.564, jauh lebih sedikit dibandingkan titik terendah sebelum lonjakan yaitu 26.126 kasus," jelas Wiku.

Melihat perbandingan tersebut, Wiku menekankan bahwa terdapat pembelajaran yang dapat dipetik. Pertama, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagaimana diterapkan di empat negara lainnya. 

Belajar dari India, pembatasan aktivitas konsisten dilakukan meskipun kasus sudah turun. Pembatasan bahkan saat perayaan keagamaan, dengan membatasi interaksi sosial dalam lingkup satu rumah saja. Belajar dari Filipina, pembatasan kegiatan masyarakat perlu dilakukan segera begitu kasus menunjukkan kenaikan. 

Kedua, peningkatan cakupan vaksinasi dosis lengkap juga dilakukan oleh keempat negara tersebut. Capaian vaksinasi dosis lengkap di Jepang bahkan sudah berhasil mencapai 70 persen dari populasi, Iran mencapai 50 persen populasi.

Di Filipina, cakupan vaksinasinya juga baru mencapai 39 persen, tetapi dengan kebijakan lockdown yang diterapkan selama kurang lebih 20 bulan maka kasus Covid-19 dapat ditekan dan bertahan dalam waktu lama.

Ketiga, penerapan disiplin protokol kesehatan. Kebijakan ini diberlakukan pada keempat negara, terutama penggunaan masker. Seperti di Filipina, penerapan protokol kesehatan disertai dengan sanksi da pengawasannya oleh tentara dan polisi.

Keempat, upaya testing dan tracing yang juga terus dimasifkan. Di India, kebijakan testing masif diterapkan termasuk pada orang yang tidak bergejala.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper