Bisnis.com, JAKARTA - Kanselir Jerman Angela Merkel mengungkapkan situasi virus Corona di Jerman sangat dramatis. Dia menyerukan dorongan untuk mendistribusikan suntikan booster lebih cepat dan mengimbau mereka yang skeptis terhadap vaksinasi untuk berubah pikiran.
Pada Rabu (17/10/2021), Jerman melaporkan 52.826 infeksi, sementara 294 orang dinyatakan meninggal, sehingga totalnya infeksi telah mencapai 98.274, ketika gelombang keempat pandemi melanda Eropa.
"Belum terlambat untuk memilih suntikan vaksin pertama," kata Merkel di depan kongres walikota Jerman, dilansir oleh Channel News Asia. "Setiap orang yang divaksinasi melindungi dirinya sendiri dan orang lain. Dan jika cukup banyak orang yang divaksinasi, itu adalah jalan keluar dari pandemi."
"Gelombang keempat menghantam negara kita dengan kekuatan penuh," tambahnya. "Jumlah infeksi baru setiap hari lebih tinggi dari sebelumnya dan jumlah kematian harian juga menakutkan."
Hanya 68 persen orang di negara terpadat di Eropa yang divaksinasi lengkap, lebih rendah dari rata-rata di Eropa barat karena adanya keraguan vaksin.
Merkel, yang memerintah dalam kapasitas sementara selama negosiasi untuk membentuk pemerintahan koalisi setelah pemilihan pada bulan September, mengatakan perlu ada upaya nasional untuk mendapatkan distribusi massal suntikan booster vaksin yang sedang berlangsung.
Baca Juga
Dia juga mengimbau pertemuan para pemimpin federal dan regional pada hari Kamis (18/11/2021) untuk melakukan tindakan yang akan memicu pembatasan yang lebih ketat berdasarkan jumlah orang yang terinfeksi yang harus pergi ke rumah sakit dalam seminggu.
Jerman memiliki dosis yang cukup untuk kampanye booster, sebagian karena telah menunda rencana untuk menyumbangkan vaksin ke fasilitas COVAX yang mendistribusikannya ke negara-negara miskin, menurut Menteri Kesehatan Jens Spahn.
Partai Sosial Demokrat, Hijau dan Demokrat Bebas, yang sedang bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan berikutnya akan mengusulkan berbagai langkah untuk memerangi pandemi dalam rancangan undang-undang yang akan dibahas di parlemen pada hari Kamis (18/11/2021).
Partai tersebut ingin memaksa orang yang menggunakan transportasi umum atau menghadiri tempat kerja dengan memberikan tes Covid-19 negatif, atau bukti pemulihan dan vaksinasi.