Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Terus Catat Rekor Harian Kasus Covid-19

Selama empat hari berturut-turut Jerman mencatat angka tertinggi kasus baru Covid-19 dengan jumlah mencapai 50.196.
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara dalam konferensi pers di Belgrade, Serbia, Senin (13/9/2021)./Bloomberg-Oliver Bunic
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara dalam konferensi pers di Belgrade, Serbia, Senin (13/9/2021)./Bloomberg-Oliver Bunic

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman yang pernah menjadi contoh utama bagaimana menangani virus Corona sekarang mencatat hampir 50.000 kasus baru Covid setiap hari sehingga mendorong peningkatan kematian secara dramatis.

Jerman berada di tengah apa yang digambarkan sebagai gelombang keempat Covid-19, ketika varian delta menyebar saat cuaca semakin dingin. Kemarin menandai hari keempat berturut-turut yang telah membukukan angka tertinggi harian baru dengan jumlah kasus baru masuk di angka 50.196.

Data dari badan kesehatan masyarakat negara itu, Robert Koch Institute, menunjukkan bahwa jumlah total kasus infeksi Jerman kini telah mencapai 4,89 juta dan jumlah kematian mencapai 97.198 seperti dikutip CNBC.com, Jumat (12/11/2021).

Data tersebut mengkhawatirkan para pejabat dan pakar kesehatan masyarakat Jerman.

Kanselir Angela Merkel dilaporkan telah menyerukan pertemuan mendesak dengan perdana menteri negara bagian untuk membahas tanggapan negara tersebut terhadap krisis Covid.

Juru bicara utamanya, Steffen Seibert, mengatakan pada hari Rabu bahwa virus itu menyebar secara dramatis dan bahwa respons cepat dan terpadu sangat diperlukan.

Ahli virologi Jerman terkemuka Christian Drosten sebelumnya menyerukan tindakan segera pada hari Selasa. Dia memperingatkan bahwa negara itu akan mencatat kematian sebanyak 100.000 lebih akibat virus jika tidak ada yang dilakukan untuk mengatasi penyebaran.

Berbicara di podcast NDR, Drosten mengatakan bahwa 100.000 kematian adalah perkiraan konservatif dan bahwa Jerman memiliki situasi darurat yang nyata saat ini dengan jutaan warga yang masih belum divaksinasi.

Vaksin Covid-19 telah terbukti secara klinis sangat mengurangi risiko infeksi parah, rawat inap, dan kematian yang disebabkan oleh virus, meskipun kekebalan vaksin diketahui berkurang setelah enam bulan dan ada beberapa infeksi "terobosan" di antara yang divaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper