Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Cuaca Ekstrem, Wapres: Mitigasi Bencana Harus Dilakukan Sejak Dini

Dalam melakukan mitigasi dan penanganan bencana, Wapres Ma'ruf Amin meminta jajaran pemerintah dan masyarakat belajar dari pengalaman bencana-bencana sebelumnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Bedah Buku Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan, secara daring dari Jakarta, Senin (7/6/2021)./Antara/Asdep KIP Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Bedah Buku Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan, secara daring dari Jakarta, Senin (7/6/2021)./Antara/Asdep KIP Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau seluruh jajaran pemerintahan dari tingkat pusat hingga daerah untuk melakukan upaya mitigasi bencana sejak dini.

“Saya mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah untuk melakukan berbagai upaya mitigasi dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini,” kata Wapres dalam keterangannya, dikutip dari laman wapresri, Jumat (12/11/2021).

Lebih lanjut, Ma’ruf menuturkan bahwa BMKG telah memperingatkan kemungkinan terjadinya curah hujan yang jauh lebih tinggi selama bulan November 2021 hingga Januari 2022.

“Lakukanlah perencanaan mitigasi dengan lebih baik mengingat peringatan dari BMKG telah diberikan jauh sebelumnya,” ujarnya.

Dia melanjutkan, tingkat keparahan bencana hidrometeorologi makin meningkat dengan terjadinya kerusakan lingkungan di wilayah hulu sungai serta terjadinya kerusakan lingkungan di sepanjang aliran sungai.

“Upaya penanggulangan jangka panjang seperti konservasi tanah dan air di hulu sungai melalui penghijauan, penataan daerah aliran sungai, serta edukasi kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan,” kata Ma'ruf.

Menurutnya, penanggulangan jangka pendek juga harus sudah dimulai sejak saat ini. Oleh sebab itu, dirinya meminta jajaran pemerintah agar mengajak masyarakat untuk bergotong-royong dalam menanggulangi segala bencana yang terjadi.

“Tingkatkanlah kewaspadaan karena dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem belum sepenuhnya bisa diprediksi dengan tepat,” ujarnya.

Ma’ruf pun meminta, dalam melakukan mitigasi dan penanganan bencana saat ini agar segenap jajaran pemerintah dan masyarakat belajar dari pengalaman bencana-bencana yang terjadi sebelumnya.

“Kita sebagai bangsa pembelajar hendaknya dapat menjadikan pengalaman bencana pada masa yang lalu sebagai suatu pelajaran yang berharga,” tuturnya.

Sebagai informasi, dalam dua pekan terakhir, tercatat beberapa wilayah di tanah air mengalami bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Di antaranya banjir bandang di Batu, banjir batu di Pacitan, banjir besar di Sintang, serta timbulnya genangan-genangan air di Jakarta.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini sedang terjadi anomali perubahan suhu di perairan Samudera Pasifik akibat pemanasan global yang disebut sebagai Fenomena La-Nina.

Fenomena La-Nina ini turut berdampak pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia yang mencapai 20-70 persen di atas normal, sehingga menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan badai tropis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper