Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Polandia menuding Presiden Rusia Vladimir Putin berada di balik krisis migran di perbatasan Belarusia dengan negaranya.
PM Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, bahwa Putin merupakan dalang di balik pengerahan warga ke perbatasan yang memicu krisis meskipun pemimpin otoriter Belarusia berada di depannya.
Sedikitnya 2.000 migran terjebak di perbatasan dalam kondisi suhu sangat rendah. Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko membantah klaim, bahwa pihaknya mengirim orang ke perbatasan sebagai balas dendam atas sanksi Uni Eropa.
Rekaman video menunjukkan kerumunan orang di sisi Belarusia dari pagar perbatasan kawat berduri dengan Polandia.
Beberapa mencoba memaksa masuk dengan menggunakan pemotong baut, batang pohon dan kekuatan kelompok. Sedangkan, penjaga di perbatasan Polandia menangkis mereka dengan gas air mata.
Banyak dari para migran adalah laki-laki muda, tetapi ada juga perempuan dan anak-anak yang kebanyakan dari Timur Tengah dan Asia. Mereka berkemah di tenda-tenda di dalam wilayah Belarusia dan terjebak di antara penjaga Polandia di satu sisi dan penjaga Belarusia di sisi lain.
Baca Juga
Suhu di perbatasan telah merosot di bawah nol derajat dan beberapa orang meninggal dalam beberapa pekan terakhir.
Berbicara pada hari Selasa (9/11/2021) di sidang parlemen darurat setelah mengunjungi pasukan di perbatasan, Morawiecki mengatakan: "Serangan yang dilakukan Lukashenko ini memiliki dalangnya di Moskow, dalangnya adalah Presiden Putin."
Dia menuduh para pemimpin Rusia dan Belarusia berusaha mengacaukan Uni Eropa, yang bukan bagian dari kedua negara itu, dengan mengizinkan para migran melakukan perjalanan melalui Belarusia dan memasuki blok tersebut sebagaimana dikutip BBC.com, Rabu (10/11/2021).
Morawiecki menggambarkan situasi itu sebagai "jenis baru perang di mana orang digunakan sebagai perisai manusia", dan mengatakan Polandia sedang berurusan dengan "pertunjukan panggung" yang dirancang untuk menciptakan kekacauan di Uni Eropa.
Dia menambahkan, bahwa ini adalah pertama kalinya dalam 30 tahun keamanan perbatasan Polandia "diserang secara brutal".
Polandia pun telah mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan dan memperingatkan kemungkinan eskalasi "bersenjata". Pasalnya, negara itu khawatir Belarusia akan mencoba memprovokasi sebuah insiden.
Polandia, Lituania dan Latvia, yang merupakan bagian dari Uni Eropa, melihat lonjakan jumlah orang yang mencoba memasuki negara mereka secara ilegal dari Belarus dalam beberapa bulan terakhir.
Lithuania kemarin mengumumkan keadaan darurat di perbatasannya dengan Belarusia yang akan mulai berlaku pada tengah malam.
Polandia mencatat kedatangan warga paling banyak terutama di sekitar persimpangan perbatasan utama di Kuznica.