Ultimatum
Pada 9 November dikeluarkan ultimatum yang ditunjukan kepada para staf Gubernur Soerjo yang berbunyi: pertama, seluruh pemimpin rakyat Surabaya harus menyerahkan diri paling lambat pukul 18.00 di hari itu dengan tangan di atas kepala. Kedua, seluruh senjata harus diserahkan dan pembunuh Mallaby menyerahkan diri.
Ultimatum tersebut menyebut, apabila kedua hal tersebut diabaikan, Sekutu akan mulai menyerang pada pukul 06.00 pada keesokan harinya. Seperti ultimatum terdahulu, pamflet berisi ultimatum disebar lewat udara.
Namun, apabila ultimatum tersebut tidak dipatuhi, pada 10 November mulai pukul 06.00, Inggris akan mulai menggempur. Alhasil, pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945, Bung Tomo tampil menjadi orator ulung di depan corong radio.
Bung Tomo membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda.