Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Setelah Gegeran Banteng vs Celeng, Hasto Sebut Ada Penumpang Gelap Ganggu PDIP

Hasto menilai ramainya isu pencapresan yang mengangkat nama salah satu kader partai banteng tersebut sengaja dimunculkan untuk menganggu PDIP.
Jaffry Prabu Prakoso
Jaffry Prabu Prakoso - Bisnis.com 27 Oktober 2021  |  18:11 WIB
Setelah Gegeran Banteng vs Celeng, Hasto Sebut Ada Penumpang Gelap Ganggu PDIP
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengunjungi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (24/8/2021). - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengendus bahwa ada pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan isu pemilu, khususnya menyangkut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden.

Seperti diketahui, belum lama ini partai berlambang banteng itu sedang diterpa isu perpecahan. Penyebabnya ada sebagian besar kader yang mencoba mendeklarasikan calon presiden sendiri, padahal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memberikan titah.

Salah satu gerakan yang mengemuka ke publik adalah kelompok Barisan Celeng Perjuangan. Barisan celeng muncul dari internal PDIP dan menjadi sorotan banyak pihak.

“Lalu, sepertinya ada yang ingin membelah partai, tidak sabar berkaitan dengan capres-cawapres,” katanya pada acara PDIP, Rabu (27/10/2021).

Hasto menjelaskan bahwa PDIP melihat pihak-pihak demikian sama saja berarti tidak memiliki etika dan ingin melangkahi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Capres dan cawapres bakal diputuskan langsung olehnya.

Hal tersebut, tambah Hasto, menjadi aneh ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menentukan jadwal pemilu. Akan tetapi sudah ada yang memaksa agar nama calon dipastikan.

Dia lalu memberi ilustrasi berupa permainan sepak bola. Ketika wasit belum membuka pertandingan tapi pemain sudah menendang bola ke gawang, tak bisa dianggap sebagai gol. Bahkan, itu bisa dianggap sebagai pelanggaran.

Situasi itu terang Hasto juga mirip dengan upaya pihak-pihak yang memaksa PDIP segera mengumumkan calon yang akan diusung di pemilu 2024.

“Dalam capres-cawapres sepertinya kan seperti itu. Wasitnya saja, KPU belum menyusun tahapan pemilu. Eh, sudah ada yang mendorong dimasukkan ke gawang,” jelasnya.

Oleh karena itu, Hasto menilai harusnya pelaku politik di Indonesia menyerap energi positif olahraga itu demi kebaikan bangsa. Politikus asal Yogyakarta itu tidak ingin ada pihak-pihak yang terburu-buru untuk urusan pemimpin.

“Padahal banyak sekali yang bisa kita bahas daripada sekedar soal pilpres. Seperti persoalan bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat banjir, tanah longsor yang sering terjadi,” ucapnya.

Sebelumnya, relawan Ganjar Pranowo mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah tengah tersebut menjadi capres 2024. Beberapa relawan tersebut ada pula kader PDIP. Ganjar pun anggota partai berlambang banteng itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pdip calon presiden
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top