Bisnis.com, JAKARTA – Selama seminggu terakhir, tercatat lebih dari 100 kasus baru di 11 provinsi di China. Pemberlakuan kembali Lockdown di pilih China untuk mencegah peningkatan infeksi Covid-19.
"Sejak 17 Oktober, ada beberapa wabah lokal yang tersebar di China, dan mereka berkembang pesat," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC), pada konferensi pers hari Minggu, (24/1/2021).
Penyebaran terjadi meskipun sekitar 75 persen populasi China atau lebih dari satu miliar orang sudah divaksinasi lengkap.
Penyebaran infeksi virus corona membuat khawatir pemerintah China, yang bersikeras pada kebijakan nol-Covid yang ketat untuk membasmi infeksi.
Wabah ini pertama kali terdeteksi pada 16 Oktober di antara kelompok wisata warga lanjut usia yang divaksinasi penuh dari Shanghai yang melakukan perjalanan di beberapa wilayah utara. Sebanyak 106 dari 133 orang terinfeksi, mengutip dari Hindustan Times, Selasa, (26/10/2021).
Infeksi telah dilaporkan di hampir sepertiga provinsi dan wilayah negara itu, dengan semua wilayah berisiko menengah dan tinggi terkonsentrasi di Mongolia Dalam, Gansu, Ningxia, Guizhou, dan Beijing.
Sementara itu, pihak berwenang telah melarang agen perjalanan menyelenggarakan tur lintas provinsi di wilayah ini.
Saat ini ibu kota China memperketat pembatasan masuk ke kota. Selain itu, juga mengharuskan pelancong dari tempat-tempat dengan kasus yang dikonfirmasi untuk menunjukkan tes virus corona negatif dan menjalani karantina selama 14 hari.
Wabah Covid yang meluas di Beijing menjadi pertimbangan kembali untuk perhelatan Olimpiade Musim Dingin 2022 pada bulan Februari.
Pihak berwenang China di Beijing akan menempuh jalur hukum pada warganya yang melanggar aturan selama Covid-19. Bagi warga yang hangout tanpa mempertimbangkan kesehatan dan tidak melakukan karantina setelah kembali dari luar provinsi, akan ditahan.
Selain olimpiade musim dingin, China menangguhkan maraton yang semula dijadwalkan pada 31 Oktober. Kota itu belum mengumumkan tanggal baru untuk acara tersebut.