Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang di China kembali memberlakukan penguncian atau lockdown dan tindakan darurat lainnya untuk mengekang penyebaran virus Corona.
Pejabat kesehatan China memperingatkan wabah Covid-19 terus memburuk setelah negara itu mencatat lebih dari 100 kasus di 11 provinsi selama seminggu terakhir.
"Sejak 17 Oktober ada beberapa wabah lokal yang tersebar di China dan wabah tersebut berkembang pesat," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC) seperti dikutip CNN.com, Selasa (26/10/2021).
Dia menambahkan ada peningkatan risiko bahwa wabah akan menyebar lebih jauh. Penyebaran wabah secara cepat terjadi meskipun sekitar 75 persen populasi China atau lebih dari satu miliar orang telah divaksinasi penuh.
Beban kasus wabah terbaru China tidak ada artinya dibandingkan dengan beberapa negara lain, termasuk Singapura dan Inggris Raya. Tetapi cakupan penyebarannya telah mengkhawatirkan pemerintah China, yang bersikeras pada kebijakan ketat nol-Covid untuk membasmi infeksi.
Mi mengungkapkan bahwa wabah lokal ini pertama kali terdeteksi pada 16 Oktober di antara kelompok wisata warga lanjut usia yang divaksinasi penuh dari Shanghai yang melakukan perjalanan di beberapa wilayah utara. Di antara 133 infeksi yang dilaporkan pada Minggu, 106 di antaranya terkait dengan 13 grup wisata.
Infeksi dilaporkan di hampir sepertiga provinsi dan wilayah negara itu dan semua wilayah berisiko menengah dan tinggi yang terkonsentrasi di Mongolia dalam, Gansu, Ningxia, Guizhou, dan Beijing. Pihak berwenang telah melarang agen perjalanan menyelenggarakan tur lintas provinsi di wilayah tersebut.