Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kedatangan 684.400 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru

Dukungan berupa 684.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca dari Selandia Baru itu diperoleh melalui jalur multilateral COVAX Facility.
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia kembali kedatangan vaksin tahap ke-99 yang merupakan dukungan kerja sama dose-sharing vaksin, dan kali ini adalah dari Selandia Baru.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dukungan berupa 684.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca melalui jalur multilateral COVAX Facility.

Sehingga total vaksin yang sudah datang di tanah air baik dalam bentuk bulk dan jadi adalah sekitar 292 juta dosis

"Ini merupakan pertama kalinya Selandia Baru melakukan kerja sama dose-sharing vaksin dengan Indonesia," ujarnya lewat rilisnya, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, kerja sama Selandia Baru dengan Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen Selandia Baru untuk mendukung program vaksinasi di kawasan Asia dan Pasifik, di mana mayoritas dari kerja sama dilakukan dengan Indonesia.

Dia menerangkan, kerja sama dengan Selandia Baru juga telah dilakukan oleh Indonesia, antara lain melalui Eijkman Institute untuk meningkatkan kualitas tes COVID-19.

"Kerja sama juga dilakukan dengan UNICEF untuk meningkatkan kapasitas kesehatan publik, serta sejumlah peralatan medis di Indonesia," katanya.

Retno menyebut, saat jumlah kasus di Indonesia sangat tingi beberapa bulan yang lalu, Selandia Baru mengirimkan peralatan medis seperti ventilator dan rapid test, serta memberikan dukungan tambahan kepada Lembaga Eijkman.

"Untuk kolaborasi dan kerja sama yang diberikan selama pandemi ini, atas nama Pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah dan rakyat Selandia Baru. Tena koutou, Aotearoa! Terima kasih, Selandia Baru," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Retno juga mengingatkan, pandemi belum berakhir. Meskipun dalam beberapa waktu terakhir kasus global mengalami penurunan, namun di dalam seminggu terakhir mulai terlihat kembali adanya kenaikan.

Dia mengungkapkan, pada periode 17-23 Oktober 2021, kasus global naik sebesar 2% dan kematian juga naik sebesar 0,9% dibanding pekan yang lalu.

"Di kawasan kita, Asia Tenggara Alhamdulillah mengalami penurunan kasus sebesar -15,5% dibanding pekan lalu," ujarnya.

Retno melanjutkan, sembilan negara ASEAN mengalami penurunan kasus termasuk Indonesia, hanya Singapura yang masih mengalami kenaikan kasus sekitar 15% dibanding pekan yang lalu.

Sementara di tanah air, Retno mengatakan, patut disyukuri Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan, termasuk dalam pekan terakhir.

Kalau dibanding dengan pekan yang lalu, maka Indonesia mengalami penurunan kasus baru sebesar -23%. Begitu juga dalam beberapa hari terakhir, positivity rate nasional turun di bawah angka 1% dan penambahan kasus harian di bawah 1.000 kasus. Tingkat vaksinasi juga terus naik, dimana saat ini Indonesia sudah menyuntikkan lebih dari 182 juta dosis vaksin.

Retno menyampaikan bahwa meski tingkat vaksinasi di tanah air terua meningkat, namun kita tidak boleh lengah apalagi lalai. Ini berkaca dari kenaikan kasus di Eropa dalam beberapa waktu terakhir, meskipun tingkat vaksinasi sudah sangat tinggi sekitar yaitu sekitar 111,55% atau merupakan kawasan tertinggi di dunia. Kewaspadaan harus tetap tinggi dan protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

Retno memastikan, pemerintah akan terus memantau dari dekat perkembangan COVID-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk kemungkinan munculnya varian-varian baru. Pemerintah akan terus bekerja keras memastikan bahwa situasi COVID-19 di Indonesia akan dapat ditangani dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper