Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Fadli Zon Minta Agar Menag Yaqut Dicopot

Fadli Zon mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas .
Setyo Puji Santoso
Setyo Puji Santoso - Bisnis.com 26 Oktober 2021  |  15:13 WIB
Fadli Zon Minta Agar Menag Yaqut Dicopot
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon - Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official

Bisnis.com, SOLO - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengklaim Kementerian agama sebagai hadiah untuk NU berbuntut panjang.

Meski yang bersangkutan sudah berusaha memberikan klarifikasi terkait konteks dari pernyataan tersebut, namun, banyak pihak masih mempersoalkannya.

Salah satunya adalah politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Yaqut dari jabatannya.

Sebab, pernyataan yang dilontarkan itu memicu perselisihan antarkelompok beragama dan tidak sepantasnya diucapkan oleh pejabat publik.

"Menteri kayak gini dicopot segera saja. Legacy apa yg mau ditinggalkan di Kementrian agama?," tulis Fadli di akun Twitter miliknya, Selasa (26/10/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut sudah memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang menyebut Kementerian Agama hadiah untuk NU dan bukan umat Islam secara umum.

Menurutnya, maksud pernyataan itu bukan untuk menunjukkan dominasi kelompok NU atas kelompok agama lain, melainkan untuk motivasi secara internal bagi para santri.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” terang Menag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kementerian agama
Editor : Setyo Puji Santoso

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top