Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Nol Covid-19 Hong Kong Ancam Stabilitas Pusat Finansial Global

Ke bijakan pengendalian yang ketat di Hong Kong akan memicu penurunan transaksi di pusat keuangan global tersebut.
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA--Sebuah kelompok industri keuangan memperingatkan bahwa kebijakan nol-Covid-19 yang diterapkan Hong Kong serta persyaratan karantina yang ketat untuk pelancong internasional akan mengancam status kota itu sebagai pusat keuangan dunia.

Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan Asia (ASIFMA) menyatakan bahwa berdasarkan hasil survei anggota, termasuk beberapa bank dan manajer aset terbesar di dunia, 48 persen sedang mempertimbangkan untuk memindahkan staf atau kantor mereka dari Hong Kong karena kendala operasional.

Kendala itu termasuk soal ketidakpastian mengenai bagaimana pembatasan perjalanan dan kapan karantina akan dicabut.

Hong Kong memiliki beberapa pembatasan perjalanan paling ketat di dunia dan hampir bebas Covid-19, namun tidak seperti saingan regional Singapura, yang perlahan membuka kembali perbatasannya. Kota yang diperintah China itu tidak memiliki rencana publik untuk membuka diri terhadap pelancong internasional.

Para pemimpin lokal mengatakan fokus mereka adalah menghapus pembatasan perjalanan dari Hong Kong ke China daratan, yang juga memiliki pembatasan masuk yang ketat. Saat ini pelancong dari Hong Kong ke daratan masih harus menjalani karantina.

"Status Hong Kong sebagai (pusat keuangan internasional) semakin berisiko seiring dengan pemulihan ekonomi jangka panjang dan daya saingnya sebagai tempat utama untuk melakukan bisnis," tulis Kepala Eksekutif ASIFM, Mark Austen dalam surat terbuka kepada Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan.

Surat itu membuat serangkaian rekomendasi, termasuk menerbitkan peta jalan untuk keluar dari strategi Covid-19 berbasis 'nol kasus' Hong Kong. Tujuannya agar membuka perbatasan dengan China serta memprioritaskan vaksinasi.

Hong Kong melaporkan lebih dari 12.300 kasus sejak awal pandemi yang sebagian besar kasus impor dengan 213 kematian.

Saingan regional Hong Kong, Singapura, telah memperluas perjalanan bebas karantina ke belasan negara, tetapi pihak berwenang bergulat dengan bagaimana melakukannya sambil mencegah lonjakan kasus Covid-19 di antara orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper