Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang Ketiga Covid-19

Pakar menyoroti aktivitas masyarakat yang belakangan cenderung meningkat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang kembali menurun.
Warga berolahraga di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (3/10/2021). /Antara Foto-Rivan Awal Lingga
Warga berolahraga di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (3/10/2021). /Antara Foto-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang gelombang ketiga Covid-19. Hal ini disebabkan oleh kondisi vaksinasi Covid-19 yang belum memadai dan aktivitas masyarakat yang cenderung meningkat. 

"Masih sekitar 65 persen penduduk kita belum mendapat perlindungan memadai vaksin atau belum dapat vaksin dua kali. Bahkan, masih lebih tiga perempat lansia belum dapat vaksin memadai," kata Pakar ilmu kesehatan dari Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama, mengutip Antara, Senin (25/10/2021)

Guru Besar Ilmu Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga menyoroti aktivitas masyarakat yang cenderung meningkat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang kembali menurun.

"Sekarang aktivitas masyarakat terus meningkat, sementara tidak semua menjaga jarak dan memakai masker dengan benar," ujarnya.

Pria yang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas Yarsi itu mengingatkan masyarakat bahwa agenda hari besar yang diikuti peningkatan mobilisasi berisiko besar memicu gelombang lanjutan Covid-19. "Pengalaman selama ini, kalau ada peningkatan mobilisasi karena libur panjang, kasus akan naik," katanya.

Sejumlah hal tersebut menjadi pertimbangan para pakar yang saat ini memperkirakan gelombang ketiga di Indonesia mungkin saja terjadi pada awal 2022.

Adapun soal seberapa besar peningkatan kasus akhir tahun, Tjandra mengatakan bergantung pada sejumlah hal, di antaranya seberapa patuh masyarakat pada ketentuan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M). Hal lainnya adalah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah sesuai derajat yang ada.

"Kita juga perlu melihat sebaik apa kita memantau data perkembangan kasus dari waktu ke waktu, dan kalau ada kenaikan, seberapa ketat pembatasan sosial diberlakukan," katanya.

Tjandra mendorong masyarakat untuk berpartisipasi secara cepat dalam vaksinasi Covid-19. "India yang penduduknya empat kali dari kita sudah menyuntik 8 juta orang sehari, target kita 2 juta sehari rasanya cukup tepat dan semua dapat dicapai. India juga sudah memvaksin 1 miliar penduduknya," katanya.

Hal penting lainnya adalah efektivitas tes dan telusur di masyarakat. "India kasusnya juga sudah landai, peringkat di Nikkei lebih baik dari kita, dan India sekarang ini melakukan tes 1,5 juta sehari, jadi kalau kita seperempatnya, baiknya sekitar 400 ribu, dan telusur dilakukan pada 15 kontak dari kasus yang ada," katanya.

Tjandra mengingatkan otoritas terkait untuk mengendalikan pintu masuk negara dalam antisipasi kemungkinan peningkatan kasus dari mereka yang datang dari luar negeri.

"Ada tidaknya varian baru yang muncul dan kalau ada apakah akan lebih menular atau tidak. Untuk itu, jumlah pemeriksaan Whole Genome Sequencing kita harus ditingkatkan," ujarnya.

Tjandra menambahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai varian baru yang muncul di negara lain. "Pada sambutan pembukaan Kongres PERSI pagi ini, Presiden juga menyampaikan bahwa kita perlu waspada dengan varian baru yang ada di negara-negara lain," katanya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper