Bisnis.com, JAKARTA – Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, bahwa dengan integrasi LBM Eijkman ke BRIN, maka seluruh staf PNS memiliki karier yang lebih jelas.
Dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (18/10/2021), Handoko menyebut, bahwa dengan integrasi bisa dilakukan perekrutan baru periset dengan status yang jelas, dan sekaligus memastikan bahwa Eijkman sebagai lembaga akan terjaga warisan dan eksistensinya.
Setelah integrase ke BRIN, LBM Eijkman berubah nama menjadi Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman (PRBME).
Ditegaskan, bahwa selama ini LBM Eijkman tidak dan belum pernah memiliki status kelembagaan. Statusnya hanya proyek di Kemristek, sehingga selama ini staf PNS di LBM Eijkman tidak bisa memiliki jabatan fungsional peneliti, hanya menjadi semacam tenaga administrasi.
Bersamaan dengan integrasi Kemristek dan empat lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) ke BRIN, sekaligus dilakukan pelembagaan LBM Eijkman menjadi Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman (PRBME).
Untuk lokasi, sejak tahun lalu sudah direncanakan pemindahan LBM Eijkman ke lokasi lain mengingat lokasi di RSCM terlalu sempit dan sudah tidak layak lagi untuk pengembangan lebih lanjut.
Baca Juga
Setelah dilakukan evaluasi diputuskan pemindahkan lokasi PRBME ke kawasan riset life sciences di Cibinong Science Center (CSC).
Di CSC sudah tersedia berbagai sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung riset terkait. Meski selama ini fasilitas riset di CSC lebih ditujukan untuk riset biodiversitas, tetapi fasilitas memiliki kesamaan dengan riset untuk kesehatan dan manusia seperti yang dilakukan di PRBME.
Selain itu, di CSC banyak pusat riset dan periset yang masih terkait seperti PR Bioteknologi, Pusat Kehati, InaCC untuk mikroba.
PRBME direncanakan akan menempati sebagian gedung genomik yang baru selesai dibangun pada bulan Oktober ini.
Saat ini memang gedung belum siap ditempati karena listrik belum masuk. Tetapi pemindahan laboratorium sudah dimulai dan akan selesai sampai Desember 2021 secara bertahap.