Bisnis.com, JAKARTA - Partai Golkar berpeluang menjadi pemenang dalam pemilu maupun pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
“Secara refleksi tidak berlebihan untuk meninggikan harapan bahwa 2024 ada potensi Golkar memimpin perolehan di pemilu maupun pilpres,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah dalam seminar daring, Sabtu (16/10/2021).
Dikatakan, tidak banyak pemilih di Indonesia yang loyal pada partai politik.
Ketika ada seorang tokoh yang berpengaruh dan citra partai politiknya tidak terlalu buruk, maka dua kekuatan tersebut akan solid jika digabungkan.
Menurut Dedi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ini sanggup meredam konflik perebutan kekuasaan di internal.
Meski bukan satu-satunya tokoh yang punya pengaruh dan dianggap sebagai tokoh sentral, Airlangga dinilai mampu membuat rangkulan, sehingga Golkar dapat melakukan konsolidasi.
Baca Juga
“Salah satu ciri yang bisa dianggap parpol mapan atau tidak adalah konsolidasi internalnya. Golkar di 2019-2020 melewati pemilu dan pilkada, yang dianggap berhasil,” ujarnya.
Konsolidasi tidak adanya konflik ini, kata Dedi, juga menjadi penanda kuat bahwa Golkar berpeluang besar meyakinkan publik di 2024. Meski tidak bisa dianggap mendapat posisi puncak, tetapi Dedi yakin perolehan suara Golkar akan lebih baik di antara pemilu 2009-2019.
Penanda itu juga diperkuat dengan dominasi kemenangan partai di sejumlah daerah pada pilkada lalu.
Meski begitu, Dedi melihat tantangan partai beringin ini adalah pemilihnya yang didominasi kelompok mapan. Padahal, pemilih pemula saat ini mendominasi di pemilu 2019 dan 2024.
Di satu sisi, kata Dedi, Golkar memiliki kader teknokrat yang intelektual. Mereka tidak sekedar populer, tetapi punya kepasitas memimpin.
“Kesulitannya apakah kencenderungan teknokrat dekat dengan kelompok milenial?” kata dia.