Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan agar tetap waspada terhadap Covid-19, karena ancamannya yang belum berakhir meskipun situasi makin membaik kian harinya.
"Dari hari ke hari, situasi pandemi Covid-19 di tanah air kian membaik. Namun, pandemi ini belumlah berakhir," katanya melalui Instagram pribadinya @jokowi, seperti dikutip Bisnis, Senin (11/10/2021).
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh semua pihak agar dapat membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19.
Pertama, dia mengatakan langkah vaksinasi adalah upaya terbaik yang bisa dilakukan dan kedua merupakan upaya untuk memperketat disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Kita tetap fokus pada dua hal, yaitu vaksinasi yang dipercepat dan protokol kesehatan yang terus kita perkuat. Jangan pernah lengah dan tetap waspada, karena virus itu masih ada di sekitar kita," imbaunya.
Alhasil, Jokowi pun mengajak masyarakat untuk wajib membawa sejumlah benda untuk proteksi dari pandemi Covid melalui permainan dari gambar yang diunggahnya.
Baca Juga
"Anda yang hendak berkegiatan di luar rumah, jangan lupa membawa bekal untuk terhindar dari Covid-19. Jika mencermati gambar ini, Anda akan menemukan benda-benda yang wajib dibawa jika hendak keluar rumah di masa pandemi. Benda-benda apa saja?," katanya.
Untuk diketahui dalam unggahan tersebut terlihat meja kerja yang dipenuhi oleh barang-barang yang berserakan di atasnya mulai dari laptop, Kartu Tanda Penduduk, dompet, wayang, thermogun, Oxymeter, disinfektan, dan lainnya.
Unggahan Jokowi tersebut merupakan permainan agar pembaca menebak, mana barang yang tepat untuk digunakan dalam melakukan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan pada Minggu 10 Oktober 2021 merilis jumlah penambahan konfirmasi positif adalah sebanyak 894 kasus. Sedangkan angka kesembuhan harian mencapai 1.584 orang. Kemudian, data kematian harian sebanyak 39 jiwa.
Sedangkan untuk data perkembangan vaksinasi, Indonesia masih mengejar target 200.265.720 orang untuk mencapai kekebalan komunal. Namun, untuk dosis pertama vaksinasi nasional Indonesia baru mencapai angka 100.059.481 orang dan 57.409.303 orang untuk dosis kedua.