Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektabilitas PDIP dan Golkar Tertinggi, Puan & Airlangga Nyaris Terendah

Kendati secara partai memiliki dukungan tinggi, namun elektabilitas elit di kedua partai tersebut masih cukup rendah.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto./Antara
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Partai Golkar mengalami kenaikan elektabilitas. Golkar berhasil menggeser Gerindra dengan tingkat keterpilihan dari 8,4 persen menjadi 11,3 persen.

Elektabilitas Golkar tersebut menempari urutan ke dua setelah PDIP yang mencatatkan dukungan tertinggi yakni 22,1 persen.

Kendati secara partai memiliki dukungan tinggi, namun elektabilitas elit di kedua partai tersebut masih cukup rendah. Puan Maharani elit PDIP hanya memiliki elektabilitas 1,7 persen. Sementara Airlangga Hartarto, lebih jeblok lagi yakni di angka 0,5 persen.

PDIP masih lebih beruntung karena salah satu kadernya yakni Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas yang cukup tinggi.

Adapun Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, bahwa dalam 2 tahun terakhir atau sejak Pemilu 2019 elektabilitas dua partai besar yakni PDIP dan Gerindra cenderung menurun berdasarkan hasil survei.

“Pada Maret 2020, PDIP mendapatkan 25,9 persen suara atau dukungan publik. Kemudian, pada hasil survei terakhir, September 2021 hanya mendapat 22,1 persen,” katanya dikutip dari YouTube SMRC TV, Kamis (7/10/2021).

Hal yang sama juga dialami Partai Gerindra pada Maret 2020 mendapatkan dukungan 13,6 persen, tapi pada hasil survei terakhir turun menjadi 9,9 persen.

Peningkatan elektabilitas justru dialami Partai Golkar yakni dari sebelumnya mendapat dukungan 8,4 persen menjadi 11,3 persen pada September 2021.

Sementara itu, partai lainnya seperti PKS, PKB, Demokrat, dan NasDem juga mengalami kenaikan elektabilitas berdasarkan hasil survei pada periode tersebut.

“PPP cenderung stagnan dari 2,4 persen menjadi 2,3 persen, dan PAN dari 2,3 persen menjadi 1 persen,” katanya.

Adapun, survei opini publik ini dilakukan pada 15 - 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.

Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sekitar 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper