Bisnis.com, JAKARTA - Hasil tes swab antigen Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin ternyata negatif setelah sebelumnya mengaku tengah melakukan isolasi mandiri dan meminta penjadwalan ulang atas pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Politikus Golkar itu mengaku dirinya baru saja berkontak dengan seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi mandiri.
"Yang bersangkutan kami persilakan mandi dan persiapan dulu. Sambil menunggu penasehat hukum. Test swab antigen negatif," kata Ketua KPK Firli Bahuri, Jumat (24/9/2021).
Azis akhirnya 'diangkut' oleh tim KPK. Azis pun telah tiba di markas KPK untuk kemudian diperiksa terkait kasus suap penanganan perkara di Lampung Tengah.
Dikabarkan, Azis telah berstatus tersangka dalam perkara tersebut.
Sebelumnya, beredar surat permintaan penundaan pemeriksaan oleh Azis Syamsudin. Dalam surat yang beredar itu, Azis mengaku tengah melakukan isolasi mandiri lantaran baru saja berkontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.
KPK mengaku menerima surat permintaan penundaan pemeriksaan dari Azis.
Diketahui, nama Azis Syamsuddin dalam surat dakwaan eks Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju.
Disebutkan, Azis memberikan uang senilai Rp3,09 miliar dan US$36 ribu kepada Stepanus Robin, lewat pihak swasta bernama Aliza Gunado. Duit itu, diberikan terkait dengan perkara rasuah di Lampung Tengah.
Adapun, saat ini, KPK tengah membuka penyidikan baru terkait penanganan perkara di Lampung Tengah.
"KPK saat ini sedang melakukan penyidikan perkara dugaan TPK pemberian hadiah atau janji (suap) terkait penanganan perkara TPK yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung Tengah," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Kamis (23/9/2021).
Ali memaparkan bahwa KPK akan menyampaikan secara lengkap mengenai kronologis serta konstruksi perkara, pasal yang disangkakan, dan tentu pihak-pihak yang ditetapkan sebagai Tersangka pada saatnya nanti
Pengumuman tersangka, kata dia akan dia sampaikan pada saat dilakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan.
"Saat ini Tim Penyidik masih bekerja dan terus mengumpulkan alat bukti dan telah memeriksa beberapa orang saksi di Jakarta, Bandung, Tangerang dan Lampung," jelasnya.