Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan masyarakat tetap diimbau untuk menggunakan masker, meskipun kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia mulai terkendali dan pembatasan sudah mulai dilonggarkan.
"Ketika kita sudah beraktivitas di fasilitas publik, itu berarti tempat pertemuan lebih dari satu orang. Mau tidak mau kita membutuh komitmen di sana dan nilai gotong royong diterapkan di sini," katanya lewat konferensi virtual, Selasa (15/9/2021).
Dewi melanjutkan, selama Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 dan risiko penularan Virus Corona masih ada, masyarakat tetap dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Karena tidak bisa hanya saya yang memakai masker, tetapi yang lain tidak. Selama pandemi ini belum dicabut statusnya, [penggunaan masker] ini masih dilakukan di seluruh dunia. Terlebih dengan munculnya berbagai varian baru Corona yang bisa menjadi ancaman akan adanya lonjakan kasus berikutnya,” tuturnya.
Dia menjelaskan, sejak 1 Juni 2021 terjadi kenaikan kasus aktif sebesar 466 persen atau 5 kali lipat hingga mencapai jumlah kasus aktif sebesar 574.135 pada 24 Juli 2021.
Setelah itu, mulai terjadi pelandaian kasus dan saat ini telah mengalami penurunan sebesar minus 83,92 persen yaitu menjadi 92.328 kasis per 14 September 2021.
Baca Juga
“Namun, ini belum sampai ke titik terendah karena kita pernah sampai di angka 50.000-an sehingga harapannya untuk tidak berpuas diri meskipun sudah menginjak di bawah 100.000 kasus,”
Menurutnya, untuk penurunan sampai hari ini masih cukup stabil dan bila dilihat grafik penurunannya dan cukup baik turun ke bawah dan masih akan terjadi penurunan yang masih stabil hingga beberapa waktu mendatang.
Dia mengatakan, tumpuan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia dibagi menjadi tiga hal, mulai dari 3T (Testing, Tracing, Treatment), 3M (Menjaga jarak, Mencuci Tangan, Memakai masker), dan vaksinasi.
Dari sisi 3T khususnya testing, dia menjabarkan jumlah rata-rata pemeriksaan spesimen harian pada September mencapai 212.820 spesimen per hari yang mengalami kenaikan 11,54 persen dibandingkan rata-rata pada Agustus 2021 yaitu 190.802 spesimen per hari.
“Juni 2020, misalnya, rata-rata 1 hari pemeriksaan hanya 16.017 spesimen perhari yang terus meningkat ke Januari 2021 menjadi 60.769 spesimen per hari hingga September 2021 mencapai 212.820 spesimen per hari,” katanya
Sedangkan, jumlah rata-rata orang diperiksa harian pada September 2021 berjumlah 132.586 orang per hari yang mengalami kenaikan 13,39 persen dibandingkan Agustus 2021 yang mencapai 116.930 orang per hari.
“Memang 3T tengah diperkuat, meskipun masih memiliki pekerjaan rumah karena masih bercampur dengan orang yang ingin melakukan perjalanan. Padahal, yang paling baik tes dilakukan untuk penyelidikan epidemiologi,” tuturnya.
Selanjutnya, dia menjelaskan untuk angka positivity rate 12 hari pada September 2021 berhasil di bawah 5 persen, yaitu 4,92 persen yang mana mengalami penurunan signifikan dibandingkan Agustus 2021 secara bulanan mencapai 18,76 persen.
“Selama [September] 14 hari berjalan bisa terlihat stabil yaitu positivity rate di bawah 5 persen sehingga bila secara bulanan terus menunjukan angka yang sama, maka pengendalian pandemi berjalan jauh lebih baik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.”