Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Ketiga: Varian Covid-19 Delta Paling Dominan di Nigeria

Menteri Ehanire mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 akibat varian Delta yang ditakuti mungkin tampak sedang mereda, karena tidak ada peningkatan besar dalam infeksi dan kematian.
Pasar tradisional di Abuja, Nigeria/ Bloomberg
Pasar tradisional di Abuja, Nigeria/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Nigeria Dr Osagie Ehanire mengatakan Covid-19 varian Delta merupakan strain dominan di negara itu dan mengharuskan warganya untuk tetap menerapkan semua perlindungan yang ditentukan dan meningkatkan pengujian.

Hal itu disampaikannya melalui Komite Pengarah Presiden (PSC) tentang pengarahan Covid-19 di Abuja, Nigeria pada Senin (13/9/2021).

Dalam acara tersebut, Menteri Ehanire mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 akibat varian Delta yang ditakuti mungkin tampak sedang mereda, karena tidak ada peningkatan besar dalam infeksi dan kematian.

“Tapi, tidak bijaksana untuk berasumsi bahwa ancaman itu hilang, terutama karena kasusnya berfluktuasi dan harus diidentifikasi dengan sekuensing genomik,” katanya, seperti dilansir dari Vanguard pada Selasa (14/9/2021).

Menteri Ehanire menambahkan bahwa Nigeria harus tetap waspada di titik masuk, termasuk perbatasan darat dan laut, untuk menghadapi masuknya Covid-19. Pasalnya beberapa kasus memang telah diidentifikasi dengan tes diagnostik cepat dan ditangani dengan tepat.

“Bukti sejauh ini, bagaimana pun, adalah bahwa strain Delta sudah dominan di Nigeria. Kita harus menjaga langkah-langkah perlindungan kita dan meningkatkan pengujian untuk menentukan situasi kita,” ungkapnya.

Sedangkan mengenai vaksinasi Covid-19, Menteri Ehanire mengungkapkan bahwa pemerintah federal baru-baru ini telah mengamankan 40 juta dosis vaksin Johnson and Johnson (J&J) untuk mencapai tingkat yang akan ditetapkan Badan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Dasar Nasional (NPHCDA) untuk disalurkan ke negara bagian.

“Data yang tersedia menunjukkan bahwa sejauh ini tidak ada efek samping yang serius, mengikuti vaksinasi sehingga kepercayaan pada vaksin yang kami gunakan ditegakkan. Kami memiliki campuran dan kuantitas vaksin yang baik dan tidak membayangkan kekurangan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper