Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Pengumuman Perpanjangan PPKM, Ini Saran Pakar ke Pemerintah

Masih ada sekitar 5 provinsi yang dalam evaluasinya memiliki rasio positif di atas 10 persen.
Pengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4 di Pulau Jawa dan Bali berakhir hari ini, Senin (13/9).

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan apresiasi atas hasil yang dicapai pemerintah melalui penerapan PPKM berbasis level.

“Ada progres yang menggembirakan. Baru pertama kali seluruh provinsi mencapai standard WHO yaitu 1 orang dites per 1.000 populasi per minggu, sudah tercapai ini,” kata Dicky kepada Bisnis, Senin (13/9/2021).

Kendati demikian, sambungnya, masih ada sekitar 5 provinsi yang dalam evaluasinya memiliki rasio positif di atas 10 persen yaitu Aceh, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulwesi Barat.

Menurutnya, provinsi-provinsi tersebut harus memperkuat upaya intervensi 3T (testing, tracing, treatment).

“Untuk memutus transimisi perlu ada rangkaian testing, tracing, dan isolasi atau karantina yang efektif. Ini yang menjadi catatan,” ujarnya.

Adapun, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 12 September 2021, sebanyak 198.052 spesimen diperiksa. Hasilnya, kasus positif bertambah 3.779 per 12 September 2021 atau totalnya menjadi 4.167.511, kasus sembuh naik 9.401 sehingga kumulatifnya 3.918.195, dan kasus meninggal 188 atau jika ditotal menjadi 138.889.

Sementara itu, rasio positif harian pada saat itu mencapai 3,30 persen dengan rasio mingguan (5-11 September 2021) 4,86 persen.

Sebelumnya, pemerintah memperpanjang PPKM di Jawa-Bali mulai 7 - 13 September 2021. Pada periode perpanjangan PPKM hingga 13 September, pemerintah juga menurunkan level PPKM di sejumlah wilayah di Jawa-Bali.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan situasi pandemi Covid-19 di wilayah Jawa-Bali terus mengalami perbaikan, ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah wilayah yang berada pada Level 4 PPKM.

“Situasi perkembangan Covid-19 di Jawa-Bali terus mengalami perbaikan yang cukup berarti, hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya kota/kabupaten yang berada di Level 4," kata Luhut dalam keterangan pers secara virtual, Senin (6/9/2021) dikutip dari Youtube Setpres.

Dia menyebut, per tanggal 5 September 2021, hanya 11 kota/kabupaten di Jawa-Bali yang ada pada Level 4 dari yang sebelumnya berjumlah 25 kota/kabupaten.

Sementara itu, jumlah daerah yang berada di Level 2 juga mengalami peningkatan signifikan yaitu dari 27 kabupaten/kota menjadi 43 daerah.

Untuk wilayah aglomerasi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan dari Level 4 menjadi Level 3, sementara wilayah Bali masih berada pada Level 4.

Luhut menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Bali untuk meningkatkan upaya bersama dalam mengendalikan Covid-19 di wilayah tersebut.

“Bali kami perkirakan butuh waktu satu minggu lagi untuk turun ke Level 3 dari Level 4, akibat (jumlah) perawatan pasien di RS yang masih tinggi.  Saya sudah komunikasikan juga kepada Gubernur Bali tadi malam untuk kita ramai-ramai mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Menko Marves juga memaparkan mengenai sejumlah indikator penanganan Covid-19 yang terus mengalami perbaikan, mulai dari tingkat kasus konfirmasi, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, serta tingkat kematian. Hal tersebut, imbuhnya, merupakan hasil kerja keras dari semua pihak dan patut disyukuri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper