Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Varian Mu Masuk ke Indonesia, Begini Strategi Pemerintah

Berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 6 September 2021, varian Mu tidak ditemukan di Indonesia.
Ilustrasi - Virus Corona makro dan varian MU (VOI),B.1.621,B.1.617.1,C.37.Covid-19 Delta plus, varian MU. Virus SARS-CoV-2 bermutasi./Antara
Ilustrasi - Virus Corona makro dan varian MU (VOI),B.1.621,B.1.617.1,C.37.Covid-19 Delta plus, varian MU. Virus SARS-CoV-2 bermutasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mewaspadai masuknya varian baru virus Corona yaitu varian Mu yang disebut-sebut kebal terhadap vaksin.

Varian Mu atau B.162.1 yang pertama kali ditemukan di Colombia telah ditetapkan WHO sebagai varian yang diamati atau varian of interest (VOI) per 30 Agustus 2021.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 6 September 2021, varian ini tidak ditemukan di Indonesia. 

"Dalam hal ini pemerintah senantiasa berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing serta persyaratan vaksin," kata Wiku dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (7/9/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku menjelaskan VOI merupakan varian yang mengalami perubahan pada susunan genetikanya dan dapat mempengaruhi karakteristik virus. Dan saat ini karakteristik varian Mu masih diteliti terkait tingkat risiko penularannya dan kekuatannya. 

"Indikasi karakteristik varian Mu, seperti lebih ganas dari varian delta atau bisa menghindari kekebalan tubuh, masih berupa perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," jelas Wiku.

Selain itu, pemerintah berupaya mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui strategi vaksinasi, serta melalui berbagai kebijakan menyeluruh yang mampu menekan angka kasus.

"Tentunya hal ini dapat berhasil jika dibarengi peran aktif masyarakat yang tetap mempertahankan disiplin 3M dan sudah divaksinasi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper