Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paralimpiade Tokyo 2020 Berakhir, Sampai Jumpa di Paris 2024

Gelaran pesta olahraga Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 akhirnya berakhir. Api abadi Olimpiade diserahkan untuk persiapan Paris 2024.
Paralimpiade Tokyo 2020/Antara
Paralimpiade Tokyo 2020/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Tugas Jepang menjadi penyelenggara gelaran perlombaan olahraga yang ekstravaganza, yaitu Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, akhirnya berakhir pada 5 September 2021.

Paralimpiade diakhiri dengan upacara yang berwarna-warni seperti sirkus di Stadion Nasional dan diawasi oleh Putra Mahkota Akishino, saudara laki-laki Kaisar Naruhito.

Tidak ada penggemar yang diizinkan menonton pertandingan selama olimpiade, kecuali di tempat-tempat terpencil yang jauh dari Tokyo. Namun, beberapa ribu anak sekolah diizinkan masuk ke beberapa tempat Paralimpiade.

Upacara penutupan Paralimpiade dimulai pada pukul 8 malam JST (Japan Standard Time) dan tidak kalah menawannya dengan upacara pembukaan.

Bertemakan “Harmonious Cacophony”, yakni sebuah dunia yang indah di mana segala macam perbedaan mencolok hidup berdampingan, sebuah dunia di mana segala sesuatunya bersinar.

Olimpiade dan Paralimpiade mengajarkan masyarakat dunia akan pentingnya 'kesatuan dan keragaman', dan hal ini disampaikan dalam upacara sebagai 'Kota di mana perbedaan bersinar'.

Efek Paralimpiade
Upacara dimulai dengan kisah seorang anak laki-laki yang telah dilemparkan di bawah mantra 'Efek Paralimpik'. Ini adalah kekuatan yang dimiliki Paralympic Games untuk menyalakan api di hati orang-orang, untuk menginspirasi tindakan, dan untuk menggerakkan dunia.

Seorang anak laki-laki memainkan musiknya, terinspirasi oleh adegan dan cerita dari Olimpiade. Musiknya menyebarkan inspirasi dan kita melihat jalan Shibuya yang terkenal menjadi hidup dengan suara-suara ini.

Di tengah musik yang disebut 'Awakening' oleh DJ Uppercut, segmen pembuka yang dinamis melambangkan Tokyo mengambil tongkat inspirasi dari Paralympic Games.

I'mPOSSIBLE Award
Penghargaan diberikan kepada sekolah dan atlet paralimpiade yang telah memberikan kontribusi khusus melalui Gerakan Paralimpiade untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Dua sekolah dari negara tuan rumah, satu sekolah luar negeri dari luar negara tuan rumah dan dua atlet paralimpiade (satu laki-laki dan satu perempuan) dipilih untuk penghargaan tersebut.

Keragaman
Upacara dilanjutkan dengan penciptaan “Divercity” sebuah kota dan dunia di mana segala macam perbedaan mencolok hidup berdampingan. Di sini, menjadi berbeda tidak mengakibatkan konflik, tetapi justru memunculkan kemungkinan-kemungkinan baru. Ini adalah masa depan keragaman dan harmoni yang diharapkan Jepang bagi dunia; hadiah dari Paralimpiade yang akan kami bagikan kepada dunia.

Menuju Paris 2024
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike menyerahkan bendera Paralimpiade kepada Presiden Komite Paralimpik Internasional Andrew Parsons, yang kemudian diserahkan kepada Walikota Paris, Anne Hidalgo. Api Paralimpiade oranye berubah menjadi ungu.

Seluruh Stadion menyala dengan cahaya matahari, yang semakin mengecil lalu memudar ke dalam sebuah kuali, hingga akhirnya api Paralimpiade padam seperti matahari terbenam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper