Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Jawa Bali 13 September 2021, Covid-19 Varian Mu Belum Ditemukan di RI

Wamenkes menekankan agar masyarakat lebih waspada seiring peningkatan mobilitas atau aktivitas yang semakin dilonggarkan.
Virus corona varian delta plus/istimewa
Virus corona varian delta plus/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -  Pemerintah memberiperhatian khusus terhadap varian baru Covid-19, salah satunya varian Mu yang menyebar di sejumlah negara.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, bahwa selama pandemi masih berlangsung dan terus menyebar, potensi virus untuk memodifikasi diri atau bermutasi menjadi varian baru juga besar.

“Salah satu mutasi selain varian Delta yang baru saja kita hadapi adalah varian Mu,” katanya dalam konferensi pers PPKM, Senin (6/9/2021).

Menurutnya, berdasarkan penelitian di laboratorium, varian Mu memiliki resistensi terhadap vaksin yang ada, tetapi tingkat penyebarannya tidak secepat varian Delta.

Kendati demikian, pemerintah telah melakukan genome sequencing terhadap 7.000-an orang di Indonesia dan hasilnya tidak terdeteksi keberadaan varian Mu di sana.

“Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif seperti halnya varian Lamda beberapa waktu yang lalu di Peru,” katanya.

Dante pun mengingatkan bahwa penurunan kasus harian terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia tidak membuat masyarakat terlena. Menurutnya, potensi lonjakan kasus positif sangat mungkin terjadi jika masyarakat lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Menurunnya kasus jangan membuat kkta terlena tapi ini menjadi saat kita melakukan penguatan terhadap ketahanan medis,” katanya.

Saat ini terjadi lonjakan kasus terjadi di negara-negara yang notabene memiliki tingkat vaksinasi tinggi seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.

“Ini disebabkan oleh pengabaian protokol kesehatan karena sudah merasa divaksinasi,” imbuhnya.

Wamenkes menekankan agar masyarakat lebih waspada seiring peningkatan mobilitas atau aktivitas yang semakin dilonggarkan.

Secara khusus, Dante mewanti-wanti peringatan Maulid Nabi pada bulan depan yang berpotensi menimbulkan mobilitas tinggi.

“Yang harus kita hati-hati adalah peningkatan kasus akibat aktivitas yang meningkat yang mungkin akan terjadi saat libur peringatan Maulid Nabi pada bulan depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper