Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan keberadaan teknologi digital untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Menurut Muhadjir, memang tidak ada yang bisa tahu pasti kapan pandemi berakhir. Namun, dengan pemanfaatan teknologi, dia yakin kondisi perekonomian maupun kesehatan akan bangkit lebih cepat dari krisis yang ada setahun terakhir.
"Kita akan berdampingan dengan Covid-19 dalam jangka waktu yang belum bisa kita pastikan. Perlu kerja sama yang dipercepat, dengan protokol kesehatan, dan memanfaatkan semua kemampuan termasuk teknologi digital. Pemulihan [lewat digitalisasi] bisa dilakukan di bidang ekonomim yaitu dengan menaikkan produktivitas dan pemulihan kesehatan," kata Muhadjir dalam konferensi pers virtual Senin (30/8/2021).
Bersamaan dengan peningkatan secara berkala kapasitas vaksin dan pelaksanaan vaksinasi, Muhadjir yakin pemanfaatan teknologi dan digitalisasi akan menjadi rumus yang tepat bagi Indonesia untuk bertahan sampai pandemi lewat.
Pada Senin (30/8) hari ini, pemerintah memang menerima kembali kedatangan dosis vaksin Covid-19 tahap 43,44 dan 45 di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Kedatangan tersebut meliputi 1.086 dosis vaksin jadi AstraZeneca, 5 juta dosis vaksin Sinovac dalan bentuk jadi dan 9,2 juga vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku alias bulk.
"Semua ini adalah sebagai bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional," tambah Muhadjir.
Menurut data pemerintah pusat, hingga 26 Agusutus 2021, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 28,53 persen target, sedangkan dosis kedua menyentuh 16.02 persen target. Dia meminta setiap elemen yang terlibat dalam program vaksinasi mempertahankan kerja kerasnya sehingga herd immunity atau kekebalan kelompok bisa tercapai di akhir tahun ini.