Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan platform Sistem Informasi Pengadaan Sekolah atau SIPLah.
Platform ini disebut dapat membantu pengadaan di sekolah secara lebih transparan dan jauh lebih mudah.
“Ini merupakan peluncuran pertama kita yang berhubungan dengan platform digital dan pembaruan digital dari proses digitalisasi sekolah kita. Tidak hanya berfokus pada digitalisasi sekolah, pada penyediaan dan pengiriman peralatan TIK, kami juga mengembangkan platform-platform pendidikan yang mendukung pemenuhan kebutuhan murid, yakni aplikasi SIPLah,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Nadiem Makarim dalam peluncuran “Merdeka Belajar episode 12: Sekolah Aman Berbelanja bersama SIPLah” yang disiarkan secara daring di kanal Youtube Kemendikbud RI, Kamis (26/8/2021).
Nadiem mengatakan, platform SIPLah ada sejak tahun 2019, tahun 2021 aplikasi ini sudah ditambahkan fitur terbaru untuk membantu para penyedia barang dan satuan pendidikan berbelanja barang kebutuhannya.
“Sejalan dengan prioritas Program Merdeka Belajar yakni digitalisasi sekolah, pada tahun ini Kemendikbudristek melakukan penyempurnaan pada fitur SIPLah. Meliputi penambahan mitra pasar daring, peningkatan keamanan berbelanja, serta penambahan fitur lainnya,” jelasnya.
Dengan SIPLah, lanjut Nadiem, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa dibelanjakan secara fleksibel, tergantung kebutuhan masing-masing sekolah, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
Aplikasi SIPLah juga dapat membantu mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk semakin berkembang sekaligus mendorong pemberdayaan industri nasional.
“Selain menjaga akuntabilitas, aplikasi ini membuka UMKM di daerah sebagai mitra pengadaan barang dan jasa. SIPLah adalah sistem elektronik yang menggandeng penyedia pasar daring atau e-marketplace, sehingga mempermudah pengadaan barang dan jasa oleh satuan pendidikan,” tambah eks Bos Gojek itu.