Bisnis.com, JAKARTA - Laporan intelijen Amerika Serikat kepada Gedung Putih dilaporkan tidak memberikan hasil yang meyakinkan mengenai asal usul virus Corona atau Covid-19.
Menurut laporan media AS, terungkap bahwa laporan rahasia intelijen AS yang disampaikan ke Gedung Putih pada Selasa (24/8/2021) tersebut tidak meyakinkan akibat kurangnya informasi dari China.
Penelitian, yang diperintahkan oleh Presiden Joe Biden 90 hari yang lalu, tidak dapat menyimpulkan secara pasti apakah virus yang pertama kali muncul di China itu telah menular ke manusia melalui hewan atau telah lolos dari fasilitas penelitian yang sangat aman di Wuhan. Hal itu diungkapkan dua pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut kepada The Washington Post.
Mereka mengatakan sebagian dari laporan itu dapat diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Perdebatan tentang asal usul virus yang telah menewaskan lebih dari 4 juta orang dan melumpuhkan ekonomi di seluruh dunia itu kini semakin menjadi perdebatan.
Ketika Biden menugaskan penyelidikan, dia mengatakan badan intelijen AS terbagi atas dua skenario yang mungkin, yakni hewan atau laboratorium.
Mantan presiden Donald Trump dan para pembantunya telah membantu memicu teori kebocoran laboratorium. Dia kemudian menggunakannya untuk menangkis kesalahan atas penanganan wabah terbesar di dunia dan menyalahkan Beijing yang dengan keras menyangkal hipotesis tersebut.
Baca Juga
China kemarin mendesak WHO untuk mengunjungi biolab militer AS Fort Detrick, setelah menolak seruan organisasi kesehatan untuk penyelidikan tahap kedua soal asal-usul Covid-19 yang berfokus pada laboratorium China bulan lalu.
“Jika (Amerika Serikat) ingin menuduh China tanpa dasar, mereka lebih baik bersiap untuk menerima serangan balik dari China,” ujar Fu Cong, kepala departemen pengendalian senjata kementerian luar negeri mengatakan kepada wartawan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (26/8/2021).
Disebutkan bahwa jika AS menganggap China bersalah, mereka perlu memberikan bukti untuk membuktikan bahwa China bersalah. Anda tidak menyalahkan korban karena tidak memberikan informasi untuk memberatkan dirinya sendiri, katanya.
Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan kemudian menyebut komentar China sebagai "kontradiksi" karena Beijing dengan keras menentang teori kebocoran laboratorium.
"Saya merasa itu sulit untuk dipahami tetapi saya sangat bersedia untuk terlibat dengan rekan-rekan China kami untuk memahami apa sebenarnya yang mereka maksud dengan pernyataan itu," kata Ryan kepada wartawan.
Terlepas dari arahan Biden bahwa komunitas intelijen "menggandakan upaya mereka" untuk mengurai perdebatan asal virus, penelitian selama 90 hari tidak membawa mereka lebih dekat ke konsensus, kata para pejabat.
Beijing telah menolak seruan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk penyelidikan baru setelah kunjungan yang sangat dipolitisasi oleh tim Organisasi Kesehatan Dunia pada Januari terbukti tidak meyakinkan.
Bahkan kunjungan itu menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses. Sementara itu, tekanan telah meningkat untuk mengevaluasi teori kebocoran laboratorium secara lebih menyeluruh.