Bisnis.com, JAKARTA - Sidang Tahunan MPR kali ini terasa jauh berbeda dari tahun lalu ketika penyebaran pandemi Covid-19 masih belum tinggi setelah wabah itu ditemukan pertama kali di Indonesia pada Maret 2020.
Tidak hanya tamu Very Important Person (VIP) yang dibatasi, kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) yang biasanya menggelar stand di seputar Gedung Nusantara juga tidak terlihat sama sekali.
Mereka biasanya membuka stand makanan dan minuman selain menjual souvenir bernuansa perayaan hari kemerdekaan dan berbagai produk kebutuhan harian.
Dari pantauan di lapangan, stand kopi gratis yang biasanya disediakan pihak sponsor setiap tahun pun juga tidak terlihat. Juga tidak ada para teladan yang biasanya memenuhi lobi Nusantara III sambil menyaksikan tayangan acara di layar lebar yang dipasang disejumlah tempat.
Kalaupun ada layar lebar untuk para tamu untuk menyaksikan acara yang tengah berlangsung, jumlahnya hanya satu, yakni di Gedung Nusantara II.
Sedangkan para awak media bisa menyaksikan acara berlangsung melalui layar televisi yang tersedia di ruang Press Room Gedung Nusantara III.
Baca Juga
Bahkan, ada kesan jumlah tenaga pengamanan lebih banyak dari jumlah tamu maupun wartawan yang terlihat di seputar Gedung Nusantara I sampai Nusantara V.
Tempat para tamu berswafoto kali ini juga tidak disediakan, mengingat berbagai keterbatasan dan protokol kesehatan Covid-19 ketika Indonesia sejak beberapa minggu terakhir memberlakukan PPKM Darurat.
Kendati demikian, aparat keamanan tetap melakukan penjagaan yang ketat terhadap para tamu yang akan masuk ke Gedung Parlemen meski jumlah tamu kali ini tidak sebanyak tahun lalu.
Pengamanan paling ketat terlihat bagi para undangan yang menuju ruang sidang utama di Gedung Nusantara atau yang dikenal dengan di Gedung Kura-Kura.
Para wartawan yang melakukan liputan di seputar Gedung Parlemen diwajibkan menjalani swab antigen sebelumnya, sedangkan bagi tes PCR dijadikan syarat bagi wartawan, tereutama wartawan foto, untuk masuk ke ruang sidang utama.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar sebelumnya memastikan acara akan digelar dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.
“Terdapat penyederhanaan signifikan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, 380 undangan yang hadir fisik. Tahun ini, termasuk VIP hanya 60 undangan. Lalu, Pidato Nota APBN yang biasanya siang akan dimajukan pagi setelah sidang dengan selisih waktu antar sidang hanya 10-15 menit," ujar Indra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir langsung. Sedangkan rincian 60 orang yang hadir secara fisik selain presiden adalah pimpinan DPR, Pimpinan MPR, para ketua Fraksi/Kelompok DPD serta ketua Fraksi di DPR, Pimpinan DPD serta pimpinan Lembaga Negara dan para menteri kabinet.