Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Berlanjut, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Turun 90,18 Persen

Sebelumnya kenaikan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai lebih dari 10 kali lipat, sekarang sudah turun dalam 3 pekan sampai 90,18 persen dari puncaknya per 11 Agustus 2021.
rnPengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Linggarn
rnPengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Linggarn

Bisnis.com, JAKARTA – Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, bahwa telah terjadi tren penurunan kasus aktif Covid-19 berdasarkan provinsi yang angkanya cukup signifikan, meskipun secara nasional baru turun sekitar 25 persen.

Dewi menyebut, sebelumnya kenaikan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai lebih dari 10 kali lipat, sekarang sudah turun dalam 3 pekan sampai 90,18 persen dari puncaknya per 11 Agustus 2021.

Kemudian, Jawa Tengah yang sebelumnya naik sampai 9 kali lipat dari 6.700 naik ke angka 60.000 kini sudah mulai turun dalam dua minggu terakhir sampai 38,5 persen.

“Ini progresnya baik. Jawa Barat juga tadinya naik 6 kali lipat sampai puncaknya 4 Juli 2021, dalam dua pekan turunnya sudah lebih dari 42,91 persen,” imbuhnya.

Selanjutnya, Banten juga tinggi kenaikannya lebih dari 20 kali lipat dari 1.300 ke 43.000 bisa turun 67 persen dalam dua pekan dari puncaknya.

“Jadi kenaikannya luar biasa, pemda harus kerja keras memastikan ketersediaan tempat tidur, dan ketersediaan semua tercukupi,” kata Dewi dalam Covid dalam Angka, Kamis (12/8/2021).

Selanjutnya, Provinsi Jawa Timur dengan kenaikan kasus aktif hampir 20 kali lipat, bisa turun 44,80 persen dari puncak pada akhir Juli.

“Kenaikannya yang luar biasa, juga harus diingat bahwa jumlah kabupaten/kotanya banyak. Ketika varian Delta menyebar, modifikasinya jadi lebih tinggi,” jelas Dewi.

Adapun, yang menjadi peringatan dan perlu melakukan perbaikan adlah DI Yogyakarta yang penuruannya masih di bawah 10 persen pekan lalu dan turun 20 persen dalam 6 hari terakhir.

“Ini juga hasil dari perpanjangan PPKM. Ketika kita putuskan lanjut PPKM, mulai ada penurunan lagi. Baru ada 6 hari penurunan kasus minus 20,79 persen,” unkapnya.

Bali juga belum mengalami penurunan kasus aktif yang signifikan, dari 13.000 ke 12.000. Namun secara keseluruhan trennya turun.

Terkait ketidakseragaman laju penurunan kasus aktif, Dewi menjelaskan bahwa kecepatan penularan di daerah, dan luas daerah menjadi penentu seberapa cepat Virus Corona menyebar dan menyebabkan penularan.

Semakin luas wilayah perlu waktu lebih panjang untuk menyebar dan untuk kembali menurunkan kasusjuga perlu waktu lagi.

Selain itu, pengendalian mobilitas juga berpengaruh, semakin lancar pengendalian mobilitasnya, penurunannyam lebih cepat dan menekan angkanya lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper