Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani ditunjuk sebagai pimpinan tertinggi atau CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Presiden Prabowo Subianto akhirnya meresmikan BPI Danantara sebagai super holding badan usaha milik negara (BUMN) di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (24/2/2025).
Rosan, yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, irit bicara soal penunjukkannya sebagai CEO Danantara.
Setelah resmi bertugas, Rosan akan menglola aset jumbo dari tujuh BUMN, yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom), PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Prabowo mengungkapkan bahwa Danantara akan memiliki aset kelolaan lebih dari US$900 miliar atau setara dengan Rp14.715 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan proyek berkelanjutan di sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lainnya.
Baca Juga
Profil Rosan Roeslani
Saat ini, Rosan menduduki jabatan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Posisi tersebut mulai dia jabat pada 19 Agustus 2024 lalu menggantikan Bahlil Lahadalia yang digeser menjadi Menteri ESDM.
Rosan bukan merupakan sosok baru di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelum menjabat sebagai Menteri Investasi, pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968 tersebut tercatat sempat menempati beberapa pos seperti Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), dan Wakil Menteri BUMN.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Investasi, Rosan meraih gelar BA di Bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat pada tahun 1993. Dia Kemudian kembali meneruskan studinya di bidang MBA dari Antwerpen European University Belgia pada tahun 1996.
Rosan memulai karier di bidang keuangan dan bisnis bersama salah satu sahabatnya, yakni Sandiaga Uno yang kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Bersama Sandi, Rosan merintis usaha sebagai penasihat keuangan dengan mendirikan PT Republik Indonesia Funding atau yang lebih dikenal sebagai Finance Indonesia.
Pada 2002, Finance Indonesia berganti nama menjadi Recapital yang melebarkan sayap ke berbagai lini bisnis, mulai dari pertambangan, infrastruktur, properti, hingga media massa.
Dalam perjalanan kariernya, dia menduduki beberapa jabatan strategis, seperti Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2005-2008).
Kemudian, Rosan juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2021. Rosan juga sempat menduduki peringkat ke-87 dalam daftar Orang Terkaya Indonesia versi Forbes 2021 dengan nilai kekayaan US$450 juta.
Sebagai Ketua Umum Kadin, Rosan turut aktif membantu pemerintah dan menduduki beberapa pos, diantaranya menjadi Ketua Satuan Tugas Omnibus Law, Ketua Badan Penasihat Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) 2019-2021, Wakil Ketua Satgas Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) 2020-2021, serta Wakil Ketua Courtesy Board Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia.
Setelah selesai menjabat sebagai Ketua Umum Kadin, Rosan dilantik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada periode 2021-2023. Dirinya kemudian dipilih untuk mengisi pos Wakil Menteri BUMN pada Juli 2023 menggantikan Pahala N. Mansury yang digeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.
Jabatan Wakil Menteri BUMN tak lama dipegang oleh Rosan. Dia mengajukan surat pengunduran diri pada 24 Oktober 2023 karena turut terlibat dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 sebagai Ketua Umum TKN.
Harta Kekayaan Rosan Roeslani
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rosan tercatat memiliki harta mencapai Rp864 miliar. Dia terakhir melaporkan LHKPN-nya itu pada 2024.
Secara terperinci, harta Rosan mayoritasnya berada di aset tanah dan bangunan sebesar Rp511 miliar. Aset itu tersebar di Surabaya, Lombok Barat, Badung Jakarta Selatan hingga Denpasar.
Kemudian, Rosan juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp1,8 miliar. Tercatat, kendaraan yang menunjang mobilitasnya itu yakni Lexus LM35 (2020) senilai Rp1,5 miliar.
Selain itu, Rosan juga memiliki motor Piaggio (2001) Rp9,5 juta dan mobil VW (1962) Rp250 juta. Adapun, Rosan juga memiliki harta bergerak lainnya Rp20 miliar dan surat berharga Rp15 miliar.
Selanjutnya, kas dan setara kas Rp61 miliar dan harta lainnya Rp253,7 miliar. Dalam laporannya itu, Rosan juga tercatat tak memiliki utang.