Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Baru Islam 2021: 18 Amalan yang Dianjurkan Jelang 1 Muharram 1443 Hijriah

Berikut 18 amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan Muharram untuk menyambut Tahun Baru Islam 2021. Mulai dari doa awal tahun, puasa, hingga bersedekah.
Ilustrasi Hijrah yang lekat dengan Tahun Baru Islam/Islam.nu.or.id
Ilustrasi Hijrah yang lekat dengan Tahun Baru Islam/Islam.nu.or.id

Bisnis.com, JAKARTA – Umat Muslim sebentar lagi akan memasuki Tahun Baru Islam 2021 pada Selasa (10/8/2021). Simak 18 amalan yang dianjurkan untuk menyambut 1 Muharram 1443 Hijriah.

Tentunya, Tahun Baru Islam memiliki banyak amalan yang bisa dilakukan bagi umat Muslim. Dalam bahasa Arab, Muharram memiliki arti haram. Artinya, umat Muslim dilarang melakukan peperangan atau hal-hal yang bersifat dosa. Sebagaimana diketahui, Muharram merupakan bulan yang suci.

Melansir dari dalamislam.com, berikut 18 amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan Muharram untuk menyambut Tahun Baru Islam 2021. Mulai dari doa awal tahun, puasa sunnah, hingga bersedekah.

1.Membaca doa awal tahun
Bacaan doa awal tahun, yaitu:

“Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”

2. Membaca doa akhir tahun
Kemudian, doa akhir tahun disarankan dibaca 3 kali saat akhir sore, yakni mendekati Maghrib.

Bacaan doa tersebut, yaitu:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat da salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga da sahabat beliau. Yaa Allah ya Tuhanku, apa yang aku perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan-perbuatan yang Engau larang aku melakukannya, sedang aku belum bertaubat dari padanya, dan Engkaupun telah menyayangiku setelah Engkaupun kuasa untuk menyiksaku, kemudian Engkau menyeruku untuk bertaubat dari padanya setelah aku bermaksiat kepada-Mu, maka ampunilah aku kerjakan di tahun ini, adalah berupa perbuatan yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala atasnya. Dan aku memohon kepada-Mu wahai Tuhanku, wahai dzat Yang Maha Mulia, Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, agar Engau terima amalku ini, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Alloh tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.”

3. Berbuat baik
Amalan berikutnya adalah melakukan perbuatan baik kepada manusia, ini merupakan akhlak yang terpuji. Di bulan Muharram, umat Muslim disarankan untuk menambah amalan ibadah.

4. Menghindari perbuatan maksiat
Seperti disampaikan sebelumnya, bahwa di bulan Muharram, umat Muslim dilarang melakukan perbuatan dosa. Alangkah baiknya, umat Muslim harus menghindari hal-hal maksiat, baik di bulan Muharram maupun di bulan-bulan lainnya.

5. Puasa
Puasa di bulan Muharaam telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Puasa tersebut merupakan sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

“Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

6. Puasa Asyuro
Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari ra, beliau mengatakan, Nabi Muhammad saw ditanya tentang puasa Asyuro, kemudian beliau menjawab:

“Puasa Asyuro menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim).

Dari Ibnu ‘Abbas ra, beliau mengatakan:

"ketika Nabi Muhammad saw sampai di Madinah, sementara orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyuro, mereka mengatakan, “Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun.” Kemudian Nabi Muhammad saw bersabda kepada para sahabat, “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah” (HR. Bukhari).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper