Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rakyat Thailand Unjuk Rasa ke Jalan Tuntut PM Prayut Mundur

Ratusan pasukan polisi lengkap dengan peralatan anti-huru hara berjaga di dekat para pengunjuk rasa berkumpul.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kedua kiri) saat tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/4/2015) untuk menghadiri rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang digelar hingga 24 April 2015./Antara-Sigid Kurniawan
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kedua kiri) saat tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/4/2015) untuk menghadiri rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang digelar hingga 24 April 2015./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan demonstran terlibat bentrokan dengan polisi di Thailand pada Sabtu (7/8/2021) sebagai aksi protes terhadap pemerintahan yang dinilai gagal dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Dilansir dari Channel News Asia, para demonstran berkumpul di Gedung Pemerintah, kantor dari Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha. Mereka menuntut Prayut mundur.

Polisi menutup jalanan dekat Monumen Kemenangan di Ibu Kota Bangkok menggunakan kontainer dan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk mendorong pengunjuk rasa mundur.

"Kami menahan garis ini," kata polisi mengumumkan melalui pengeras suara.

Ratusan pasukan polisi lengkap dengan peralatan anti-huru hara berjaga di dekat para pengunjuk rasa berkumpul.

Sejumlah aksi protes yang dipimpin oleh kelompok berbeda terjadi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk mantan sekutu politik Prayut. Rakyat Thailand gelisah setelah angka kasus Covid-19 yang melonjak dan berimbas kepada ekonomi negara itu.

Bangkok Post melaporkan bahwa terdapat 21.838 kasus baru Covid-19 di Thailand pada Sabtu. Sebanyak 212 orang meninggal dunia, kata Kementerian Kesehatan Thailand.

Sejak 1 April, saat gelombang ketiga dimulai, Thailand mencatatkan 707.659 kasus dan 489.586 di antaranya telah sembuh.

Adapun kematian sejak gelombang ketiga mencapai 5.972 dari total kematian akibat virus corona sejak tahun lalu yang mencapai 6.066 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper