Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjadi Panic-Buying dan Lockdown di Wuhan, Seperti Awal Pandemi Covid-19

Situasi panic-buying kembali dilakukan oleh warga yang khawatir akan diterapkan kembali karantina atau lockdown di Wuhan akibat mengganasnya Covid-19 varian Delta.
Panic buying terjadi di salah satu supermarket di kota Wuhan, China menyusul masuknya Covid-19 varian Delta/NPR.org
Panic buying terjadi di salah satu supermarket di kota Wuhan, China menyusul masuknya Covid-19 varian Delta/NPR.org

Bisnis.com, JAKARTA - Virus Covid-19 kembali menginfeksi warga Wuhan, China. Mengganasnya varian Delta membuat penerbangan dan kereta api masuk dan keluar dari Wuhan telah dihentikan. Kebijakan tersebut mengingatkan pada hari-hari pertama virus Corona di China sekitar 19 bulan yang lalu.

Pihak berwenang juga telah memerintahkan pengujian massal di Wuhan dengan penduduk sebanyak 11 juta, tempat virus pertama kali terdeteksi sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Situasi panic-buying kembali dilakukan oleh warga yang khawatir akan diterapkan kembali karantina atau lockdown di Wuhan.

Melansir dari npr.org, wabah Covid-19 di China dimulai bulan lalu, dikaitkan dengan varian delta virus yang sangat menular yang juga telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Hal itu menyebabkan kewajiban warga memakai masker dan urgensi baru seputar dorongan untuk vaksinasi Covid-19.

Secara total, China telah mengkonfirmasi 328 kasus baru yang ditularkan secara lokal sejak wabah yang dimulai bulan lalu. Infeksi Covid-19 baru telah muncul di lebih dari 35 kota di setengah provinsi dan wilayah negara China.

Pejabat kota Wuhan Li Tao menggambarkan pengujian massal sebagai tindakan pencegahan yang dilakukan pada konferensi pers, Selasa (3/8/2021). Meskipun wabah terbaru tampak relatif kecil, otoritas kesehatan telah bereaksi secara agresif dalam upaya untuk mencegah virus Covid-19.

Sejak Wuhan pertama kali menjadi pusat pandemi pada akhir 2019 dan awal 2020, China telah bergerak untuk meredam wabah kapan pun dan di mana pun terjadi. Pemerintah China dengan cepat menerapkan Lockdown dan pengujian massal.

"Sekuensing genom virus menemukan semua strain sebagai varian Delta yang sangat menular dan kota-kota yang dilanda kebangkitan baru-baru ini telah segera mengambil tindakan untuk mengekang penyebaran virus corona," ucapnya seperti dilansir npr.com, Rabu (4/8/2021).

Kota timur Yangzhou di provinsi Jiangsu memiliki jumlah infeksi baru harian tertinggi di China, dengan 40 kasus baru yang dikonfirmasi di sana dan di kota tetangga Nanjing pada Senin (2/8/2021).

Dengan lebih dari selusin kasus lokal yang dikonfirmasi secara resmi, penduduk dan turis di Zhangjiajie di provinsi Hunan diperintahkan untuk tidak meninggalkan kota dan bekerja sama dengan langkah-langkah pengendalian epidemi karena infeksi juga menyebar di sana.

Sebuah pemberitahuan pemerintah juga mengatakan bahwa pegawai negeri dan guru sekolah negeri di Zhangjiajie diperintahkan untuk bergabung dengan tim pengendalian epidemi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper